PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) membukukan laba bersih Rp 552 miliar pada semester I 2024 dengan penyaluran pembiayaan Rp 10,44 triliun. Manajemen BTPS menyatakan bank selektif dalam menyalurkan pembiayaan untuk menjaga kualitas bisnis BTPN Syariah.
"Kinerja BTPN Syariah tetap terjaga, terlihat dari rasio-rasio keuangan yang sehat, yang memberikan kesempatan bagi bank untuk terus bertumbuh di masa-masa mendatang," ujar Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah, dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7).
Fachmy menyebut BTPN Syariah membukukan rasio keuangan yang kuat, antara lain dengan Return on Asset (RoA) 6,6% dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) 50,1%. "Kami bersyukur bahwa selektif dan menerapkan prinsip kehati-hatian bisa menjaga kinerja bank saat ini, yang lebih dari satu dekade kami bangun," tuturnya.
Jika menilik laporan keuangan BTPS, laba bersih pada semester I 2024 ini turun 26,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 752,53 miliar. Penyaluran pembiayaan juga turun 10,03% dibandingkan dengan semester I 2023 sebesar Rp 11,37 triliun.
Hal tersebut terjadi karena BTPS lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan di tengah situasi ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian. Selanjutnya, BTPS akan berupaya memperkuat kualitas pembiayaan dengan membangun solidaritas bagi nasabah inklusi.
Sebagai bagian untuk mewujudkan niat baik nasabah lebih cepat, BTPN Syariah juga memberikan apresiasi terhadap kumpulan ibu-ibu nasabah pembiayaan ultra mikro yang telah menunjukkan solidaritas yang kuat dalam membangun perilaku unggul yaitu BDKS (Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu). Apresiasi itu diberikan dengan program umrah.
"Ini adalah mimpi nasabah yang diwujudkan BTPN Syariah: Bersama Berkumpul di Pertemuan Rumah Nasabah, Akhirnya Bersama Beribadah di Depan Ka’bah," ujar Fachmi.