Bank Sampoerna Genjot Kolaborasi Mitra Strategis untuk Salurkan Kredit UMKM

Katadata/Hari Widowati
PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) memacu penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lewat kolaborasi dengan mitra strategis berupa perusahaan fintech, koperasi, dan multifinance untuk penerusan kredit (loan channeling).
Penulis: Hari Widowati
19/9/2024, 10.28 WIB

PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) tengah gencar menggenjot kerja sama dengan mitra strategis dari perusahaan financial technology (fintech), multifinance, koperasi, dan institusi keuangan lainnya dalam penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Strategi ini berhasil memacu pertumbuhan kredit Bank Sampoerna mencapai 13,5% pada semester I 2024.

Angka pertumbuhan kredit Bank Sampoerna ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan kredit industri yang di angka 11,5%. Total kredit yang disalurkan Bank Sampoerna hingga semester I 2024 mencapai Rp 12,3 triliun.

Secara rinci, penyaluran kredit ke UMKM mencapai Rp 8,1 triliun atau 66% dari total kredit. Sekitar 63% atau Rp 5,1 triliun disalurkan langsung oleh Bank Sampoerna. Adapun 37% atau Rp 3 triliun dari kredit UMKM itu disalurkan lewat mitra strategis.

"Kerja sama ini menjadi langkah strategis Bank Sampoerna untuk menjangkau masyarakat di pelosok yang belum tersentuh sama sekali layanan pendanaan formal," kata Henky Suryaputra, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, dalam keterangan tertulis.

Ridy Sudarma, Corporate Communications and Investor Relations Head Bank Sampoerna, mengatakan ada 40-an perusahaan fintech yang melakukan kerja sama loan channeling (penerusan kredit) dengan Bank Sampoerna. Contohnya, perusahaan peer to peer lending (P2P) 360Kredi dan Julo yang baru-baru ini menandatangani kerja sama dengan bank tersebut.

Memberdayakan Teknologi 

Ivan Giarto, Chief Digital Business Bank Sampoerna, mengatakan Bank Sampoerna memberdayakan teknologi dalam penyaluran kredit ke UMKM. Masyarakat yang ingin mengajukan kredit multiguna ke Bank Sampoerna bisa mengakses situs PDaja.com.

Persetujuan kredit melalui situs ini bisa diselesaikan dalam waktu sepuluh menit. Namun, Bank Sampoerna juga mensyaratkan adanya agunan dari debitur. "Kami ingin mendukung kegiatan usaha UMKM makanya harus ada jaminan untuk mengurangi risiko, sehingga bunga (pinjaman) yang ditawarkan juga bisa lebih kecil," kata Ridy.

Di saat bank-bank dan fintech berlomba membuat aplikasi untuk pengajuan kredit secara online, Bank Sampoerna lebih memilih platform berbasis web. Ivan mengungkapkan, masyarakat saat ini sudah memiliki banyak aplikasi yang terpasang di ponselnya, sehingga Bank Sampoerna tidak ingin membuat aplikasi yang justru membuat ponsel jadi lebih berat.

Selain kerja sama dalam penyaluran kredit, Ivan mengatakan, Bank Sampoerna juga menyediakan infrastruktur bagi mitra strategis yang membutuhkan layanan virtual account, pembayaran QRIS, hingga produk Open Banking yang memungkinkan nasabah dari mitra strategis mereka untuk membuka tabungan atau rekening melalui aplikasi mitra.