Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara/BTN (Persero) tbk Nixon LP Napitupulu mengatakan fenomena pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) oleh perempuan semakin meningkat.
Dia mengatakan sejak 2024 hingga 2024, sebanyak 32,5% akan KPR di BTN diajukan oleh perempuan. Sedangkan nilai penyalurannya dalam periode tersebut mencapai Rp 25 triliun dengan realisasi 173.476 tempat tinggal.
"Kita melihat bahwa tren akad KPR yang dilakukan oleh perempuan makin hari makin meningkat. Ini tren baru," katanya di Jakarta, Jumat (8/11) dikutip dari Antara. Namun, Nixon tak menyebutkan berapa pertumbuhan KPR yang diajukan oleh nasabah perempuan.
Nixon mengatakan mayoritas KPR didominasi generasi milenial. Ada 76,7% milenial yang mengajukan KPR, sedangkan 23,3% berasal dari generasi lainnya.
Sedangkan 90,3% realisasi KPR berasal dari sektor formal. Nixon lalu mengatakan BTN berupaya menggenjot KPR dari pekerja sektor informal.
"Sehingga sektor ini bisa jauh lebih cepat pertumbuhannya dibanding sektor formal," katanya.
Nixon lalu mengatakan, BTN berniat mendukung penyediaan 3 juta rumah per tahun pada pemerintahan Prabowo Subianto. Namun, ia juga menyampaikan sejumlah kendala untuk mewujudkan pembiayaannya.
Salah satu kendala adalah belum pendataan yang detail dari Kementerian Sosial bagi pengembang dan perbankan. Selain itu, penyerapan program kepemilikan rumah belum rata kepada semua pekerjaan, terutama guru, pekerja informa, hingga TNI/Polri.
Tantangan lainnya adalah perizinan hingga anggaran pemerintah daerah yang terbatas. Nixon mengatakan semakin besar jumlah unit rumah dibangun, maka semakin memerlukan kepastian izin.
"Saat ini, kami mendengar pengursan izin masih belum satu pintu," katanya.