Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) untuk 631.987 unit hunian tahun 2025. Hitungan ini merupakan terdiri dari 142.769 unit rumah yang sudah dalam tahap penyelesaian dan 489.209 dalam tahap pembiayaan konstruksi.
Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu juga mengatakan penyaluran KPR BTN selama dua bulan pemerintah Presiden Prabowo Subianto mencapai 28.386 unit.
Jumlah tersebut merupakan hasil KPR subsidi dan non-subsidi yang disalurkan oleh BTN sejak 20 Oktober sampai 5 Desember 2024. Ia menargetkan angka ini bisa terus bertambah hingga pergantian tahun.
"Jadi kalau tambah 200 hari ini mungkin kita bisa tutup mendekati 29 ribu," kata Nixon di Kota Serang, Banten, Kamis (12/12).
Nixon juga mengatakan hari ini BTN telah melaksanakan akad penyaluran KPR sejumlah 235 unit di Perumahan Pondok Taktakan Indah Dranggong, Serang, Banten pada Kamis (12/12).
Distribusi 235 rumah KPR itu dilakukan melalui mekanisme konvensional sebanyak 225 unit dan 10 unit dengan skema syariah. Dia menyebutan, rata-rata pendapatan bulanan debitur KPR subsidi yang ditangani oleh BTN tahun ini senilai Rp 3,5 juta.
Nominal ini lebih kecil dari rerata upah debitur BTN tahun lalu senilai Rp 4,7 juta per bulan. "Jadi debitur ini orang-orang yang kami sebut masuk desil 3 dan desil 4 di Indonesia," ujar Nixon.
Seadngkan pemerintah berencana menggodok omnibus law terkait perumahan untuk memuluskan program pembangunan 3 juta rumah per tahun. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah mengatakan aturan tersebut akan menyederhanakan perizinan, pertanahan, dan pendanaan perumahan.
"Pekerjaan di sektor perumahan tidak akan selesai kalau tidak sistematis. Saya yakin omnibus law perumahan dapat membuat pekerjaan di sektor perumahan bisa masif," kata Fahri dalam Katadata Indonesia Policy Dialogue, Rabu (11/12).