Trump Tunjuk Tokoh Pro-Bitcoin Stephen Miran Jadi Ketua Dewan Penasihat Ekonomi
Presiden terpilih AS Donald Trump telah menunjuk pendukung pro-bitcoin, Stephen Miran, sebagai ketua Dewan Penasihat Ekonomi. Dewan ini merupakan badan yang memberikan saran kepada Trump mengenai kebijakan ekonomi domestik dan internasional.
Penunjukan Miran menunjukkan periode kedua kepresidenan Trump akan lebih memasukkan kripto ke dalam visi ekonominya yang lebih luas.
“Saya merasa sangat terhormat karena Presiden Trump telah memilih saya untuk memimpin Dewan Penasihat Ekonominya,” ujar Miran, seperti dikutip The Street, Senin (23/12).
Miran berharap bisa membantu mengimplementasikan agenda kebijakan Trump untuk menciptakan ekonomi yang berkembang pesat dan tidak menimbulkan inflasi.
“Saya pikir kripto memiliki peran besar yang berpotensi untuk dimainkan dalam inovasi dan mengantarkan ledakan ekonomi pemerintahan Trump,” kata Miran.
Para Pendukung Kripto di Pemerintahan Trump
Awal bulan ini, Trump telah menunjuk Paul Atkins sebagai Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), sebuah posisi yang kemungkinan besar akan mempengaruhi kebijakan kripto.
Trump juga menunjuk David Sacks sebagai Kepala Kripto dan Kecerdasan Buatan (AI) Gedung Putih. Hal ini menunjukkan bahwa Trump berniat untuk menjadikan kecerdasan buatan dan kripto sebagai bagian yang lebih besar dari portofolio politik dan ekonominya. Menjelang Pemilu AS pada November 2024, Sacks mengadakan penggalangan dana di California untuk Trump di mana tiketnya mencapai US$ 300.000 (Rp 4,8 miliar) per orang.
Namun, masih ada beberapa skeptisisme seputar keputusan untuk menggabungkan kecerdasan buatan dan kripto dalam satu posisi di bawah Sacks. “Menggabungkan AI dan kripto di bawah satu payung kebijakan dapat menciptakan gelombang inovasi atau mimpi buruk regulasi,” kata Ben Kurland, CEO DYOR Labs, kepada TheStreet Crypto, awal bulan ini.
Menurutnya, kesamaan antara sistem terdesentralisasi dan solusi berbasis AI memiliki potensi yang dapat mengubah lanskap pasar data terdesentralisasi. Namun, AI dan kripto sama-sama mengganggu dengan cara yang tidak sepenuhnya dipahami oleh pemerintah.
"Regulasi yang berlaku untuk semua berisiko menghambat kedua industri ini. Kebijakan yang berani dan tepat sasaran akan menjadi kunci untuk membuka potensi gabungan keduanya,” ujar Kurland.