Pemegang Saham Usul Meta Investasikan Cadangan Kas ke Bitcoin

Berbagai sumber
Pemegang saham mengusulkan agar Meta mengubah sebagian dari US$ 72 miliar (Rp 1.174 triliun) kasnya menjadi Bitcoin untuk melawan inflasi.
Penulis: Hari Widowati
13/1/2025, 08.33 WIB

Ethan Peck, seorang pemegang saham Meta, mengajukan sebuah proposal yang berani kepada perusahaan milik Mark Zuckerberg. Peck mengusulkan agar Meta mengubah sebagian dari US$ 72 miliar (Rp 1.174 triliun) kasnya menjadi Bitcoin untuk melawan inflasi.

Menurut analisis Peck, Meta mungkin telah kehilangan 28% dari nilai kasnya karena depresiasi moneter.

Untuk mendukung proposalnya, Peck mengandalkan angka-angka yang menarik. Dia menunjukkan Bitcoin telah mengungguli obligasi sebesar 1262% selama lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan potensi Bitcoin sebagai penyimpan nilai.

Argumen Peck juga memiliki nada yang lebih pribadi. Dia dengan nakal mengingatkan Mark Zuckerberg yang menamai kambingnya Bitcoin dan Max. Sementara itu, Marc Andreessen, anggota dewan Meta, juga duduk di dewan Coinbase.

“Bukankah para pemegang saham Meta berhak mendapatkan strategi investasi yang sama bijaksananya dengan yang diadopsi oleh para pemimpinnya?” kata Peck seperti dikutip Cointribune, Minggu (12/1).

Dasar dari usulan ini bertumpu pada keyakinan yang kuat. “Bitcoin, berkat pasokan tetapnya yang dapat diverifikasi, hari ini mewakili perlindungan terbaik terhadap inflasi,” kata Peck dalam dokumen yang diserahkan kepada para pemegang saham.

Inisiatif Cadangan Bitcoin di Silicon Valley

Inisiatif ini merupakan bagian dari kampanye yang lebih luas yang dipimpin oleh National Center for Public Policy Research (NCPPR). Lembaga itu merupakan sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington DC yang mengadvokasi prinsip-prinsip pasar bebas.

Pada 2024, organisasi ini telah mengajukan proposal serupa kepada Microsoft dan Amazon, untuk meyakinkan raksasa teknologi tersebut agar berinvestasi dalam Bitcoin.

Hasilnya sejauh ini beragam. Pada 10 Desember 2024, pemegang saham Microsoft menolak proposal untuk menginvestasikan 1% dari aset perusahaan senilai US$ 484 miliar (Rp 7.897 triliun) ke dalam Bitcoin. Proposal serupa menunggu peninjauan di Amazon selama pertemuan tahunan April 2025.

Nick Cowan, CEO Valereum, menjelaskan keengganan ini dengan beberapa faktor. Hal itu mencakup ukuran perusahaan-perusahaan ini yang cukup besar, posisi dominan mereka di industri, dan Volatilitas yang melekat pada Bitcoin yang menghalangi alokasi uang tunai yang signifikan.

Singkatnya, proposal yang diajukan ke Meta dapat mewakili titik balik yang menentukan. Jika perusahaan Zuckerberg memutuskan untuk menginvestasikan sebagian uangnya ke dalam Bitcoin, ini akan menjadi preseden besar yang kemungkinan besar akan mempengaruhi seluruh sektor teknologi.