Rupiah Loyo Lagi ke Level 16.600 per Dolar AS, Ada Imbas Data Cadangan Devisa

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sg
Ilustrasi.
Penulis: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti
8/10/2025, 09.59 WIB

Nilai tukar rupiah melemah 0,28% ke level 16.607 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Rabu (8/10). Kurs rupiah, antara lain tertekan oleh data cadangan devisa Indonesia yang mengalami tren penurunan. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 54 poin ke level 16.615 per dolar AS. Namun, kurs rupiah bergerak menguat dari posisi pembukaan ke level 16.607 per dolar AS hingga pukul 09.49 WIB.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana memperkirakan, rupiah akan bergerak melemah pada hari ini. “Melemahnya cadangan devisa Indonesia menjadi salah satu faktor,” kata Fikri kepada Katadata.co.id, Rabu (8/10).

Bank Indonesia mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2025 menjadi US$ 148,7 miliar atau setara Rp 2.462,4 triliun. Posisi cadangan devisa ini lebih rendah dari Agustus 2025 yang mencapai US$ 150,7 miliar atau setara Rp 2.495,5 triliun.

Selain cadangan devisa, menurut dia, ada faktor rekonsiliasi terkait penutupan atau shutdown pemerintah AS. “Kemungkinan rupiah terdepresiasi ke level Rp 16.580 per dolar AS,” ujar Fikri.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga memproyeksikan rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini. Hal ini seiring dengan dolar AS yang menguat imbas  arah kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed ke depan.

“Ini dengan adanya pernyataan hawkish dari pejabat The Fed Jeff Schmid dan Nel Kashkari yang menentang pemangkasan suku bunga,” ujar Lukman.

Lukman memperkirakan rupiah berada di level 16.500 per dolar AS hingga 16.650 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Rahayu Subekti