Saham Bank Jago di Bursa Dijual Rp 2,3 Triliun, Siapa Pembelinya?

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Harga saham Bank Jago di Bursa Efek Indonesia sempat melejit hingga Rp 3.500 per saham atau naik 16% dari hari sebelumnya yang Rp 2.910 per saham.
Penulis: Redaksi
Editor: Yura Syahrul
3/12/2020, 20.48 WIB

Saat ini, Bank Jago sedang dalam proses penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak tiga miliar saham.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, sebagian dana hasil rights issue akan digunakan untuk investasi di infrastruktur teknologi informasi. Ini bertujuan meningkatkan daya saing dan agar mampu beradaptasi terhadap perubahan akibat pandemi corona.

Bank Jago memang berfokus menjadi bank berbasis teknologi dan berencana meluncurkan aplikasi perbankan digital.

Spekulasi Masuknya Gojek

Sejak Bank Jago diambil alih Jerry Ng dan Patrick Walujo akhir tahun lalu, Gojek santer disebut-sebut akan berkolaborasi maupun masuk ke bank digital tersebut. Ini karena faktor kedekatan Jerry dan Patrick dengan para pendiri dan pimpinan Gojek. Patrick melalui Northstar juga merupakan salah satu investor awal Gojek.

Sejak awal tahun lalu, Gojek memang semakin serius menggarap bisnis keuangan melalui layanan keuangan Gopay. “Sekaranglah evolusi Gopay dan layanan keuangan,” kata pendiri Gojek Nadiem Makarim, yang kini menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, saat mengumumkan logo baru Gojek pada pertengahan tahun lalu (22/7/2019).

(Baca juga: Gojek Rombak Jajaran Pimpinan untuk Perkuat Bisnis Finansial dan GoPay)

Decacorn itu pun didukung oleh Facebook dan PayPal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, yang berfokus pada layanan keuangan. Keduanya terlibat dalam putaran pendanaan seri F Gojek pada awal tahun ini.

Yang terbaru, pada bulan November lalu, Gojek melakukan perombakan jajaran pimpinannya untuk memperkuat bisnis keuangannya. Aldi Haryopratomo akan mundur dari posisi CEO GoPay per Januari 2021.

Sedangkan Co-CEO yakni Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo akan berbagi tugas. Kevin akan berfokus memimpin layanan Gojek, sementara Andre mengomando lini bisnis pembayaran digital dan finansial.

Hingga berita ini ditulis, manajemen Gojek belum berkomentar perihal kabar masuknya decacorn tersebut ke Bank Jago. Termasuk juga spekualsi keterlibatn Gojek dalam transaksi pembelian saham Bank Jago melalui transaksi di BEI pada Kamis ini. 

Kabar masuknya Gojek ke Bank Jago sebenarnya sudah pernah ditanggapi oleh manajemen bank tersebut. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar pernah mengatakan, terbuka untuk berkolaborasi dengan pelaku ekosistem digital, termasuk perusahaan rintisan atau startup.

"Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan semua ekosistem, baik besar atau kecil, bahkan dengan startup kalau memang memiliki nilai yang sangat cocok dengan konsumen kami," katanya, 9 Juli lalu.

Untuk itu, Bank Jago tidak menutup kemungkinan bekerja sama dengan startup besar seperti Go-Jek. Dalam melayani ekosistem digital, Bank Jago menargetkan kolaborasi dengan berbagai platform, mulai dari e-commerce, aplikasi penyedia jasa transportasi, industri perjalanan, online shop, hiburan, hingga pembayaran digital dan fintech lending.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Yura Syahrul