Sustainable Finance, Kunci Menuju Indonesia yang Lebih Hijau

dok. DBS
Penulis: Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
20/3/2021, 15.16 WIB

Berdasarkan hasil studi kolaborasi Kementerian PPN/Bappenas bersama UNDP Indonesia serta didukung oleh Pemerintah Kerajaan Denmark yang berjudul The Economic, Social and Environmental Benefits of A Circular Economy in Indonesia, ekonomi sirkular dampak memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini bisa dicapai dari kombinasi peningkatan pendapatan dengan penerapan ekonomi sirkular, serta turunnya biaya produksi melalui optimasi Sumber Daya Alam (SDA). Ekonomi sirkular dapat meningkatkan PDB kita pada kisaran Rp539 triliun hingga 638 triliun pada 2030. 

Bank DBS Indonesia sebagai lembaga keuangan yang aktif menyuarakan pentingnya sustainability dalam praktik bisnisnya memberikan pandangan positif mengenai sustainable finance dan tren perekonomian hijau atau green economy. Melalui acara DBS Asian Insights Conference (AIC) 2021 yang akan diadakan pada 22 Maret 2021, Bank DBS Indonesia menghadirkan pakar ekonomi untuk memberikan pandangannya mengenai prospek perekonomian di Indonesia, salah satu panelnya akan membahas sustainable financial dan green economy. DBS AIC 2021 juga merupakan salah satu bentuk komitmen Bank DBS Indonesia sebagai lembaga keuangan yang mengimplementasikan prinsip berkelanjutan (sustainability) dalam sistem perbankannya. 

“Bank DBS Indonesia melihat bahwa prospek sustainability business di Indonesia akan semakin meningkat. Hal ini terlihat dari adanya perubahan tren bisnis sejak pandemi Covid-19, dimana bisnis mulai berfokus kepada prinsip sustainability. Terlebih lagi, Bank DBS telah menanamkan prinsip sustainability sebagai prinsip utama dalam praktik bisnis kami sejak 2014, untuk itu, sangat penting bagi Bank DBS Indonesia untuk mulai menggencarkan layanan dan produk perbankan yang berasaskan pada ESG agar masyarakat Indonesia mulai sadar akan pentingnya isu sustainability,” ujar Head of Group Strategic and Marketing Communication, PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika. 

Selain melalui DBS Asian Insights Conference, untuk memperkuat komitmennya sebagai lembaga keuangan yang aktif menyuarakan sustainable finance, Bank DBS Indonesia telah memperkenalkan produk perbankan yang berkelanjutan. Bank DBS Indonesia merupakan yang pertama memperkenalkan produk bertemakan Socially Responsible Investment (SRI) pada 2017. 

Bank DBS Indonesia juga berperan sebagai mitra distribusi untuk mendukung pemerintah dalam memasarkan produk green sukuk.  Seluruh hasil penerbitan green susuk digunakan pemerintah untuk pembiayaan proyek-proyek ramah lingkungan, dan secara konsisten menghadirkan beberapa instrumen investasi berkelanjutan lainnya. Selain itu, Bank DBS Indonesia juga telah memberikan pembiayaan ekspor dan pinjaman untuk usaha ramah lingkungan (export financing sustainability-linked loan) di Indonesia. 

Sebagai bank yang mengedepankan keseimbangan ekonomi, sosial, serta lingkungan, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk memberikan edukasi akan pentingnya kontribusi masyarakat dalam menciptakan kehidupan yang berkelanjutan. Selain itu, menyadari perannya sebagai lembaga keuangan yang menjalankan bisnis yang berkelanjutan bagi generasi masa depan dan lingkungan hidup, Bank DBS Indonesia secara aktif memberikan layanan perbankan yang terdepan dan terpercaya, serta dikurasi sesuai dengan kebutuhan nasabah yang seiring dengan perkembangan teknologi. 

Bank DBS Indonesia juga secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang berdampak sosial, serta bekerja sama dengan komunitas dan wirausaha sosial melalui DBS Foundation. Salah satunya adalah dengan menginisiasi gerakan #MakanTanpaSisa dalam kampanye “Towards Zero Food Waste”, guna mengedukasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah makanan. Melalui upaya tersebut, Bank DBS Indonesia berharap dapat menciptakan dunia yang lebih baik 

Halaman: