PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengaku telah membayar angsuran utang ke-13 atas bunga pinjaman untuk Tranche A sebesar US$ 6,9 juta atau setara Rp 100 miliar. Secara akumulasi, total utang yang telah dibayar perseroan secara tunai hingga saat ini sebesar US$ 341,7 juta atau Rp 4,9 triliun atas pokok dan kupon tranche A.
Adapun, akumulasi pembayaran utang perseroan yang sebesar US$ 341,7 juta itu terdiri dari, pokok Tranche A sebesar US$ 195,8 juta dan bunga US$ 145,9 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).
"Pembayaran berikutnya atas Tranche A akan jatuh tempo pada Juli 2021," ujar Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava dalam keterangan tertulis, Senin (21/4).
Menurut dia, kupon PIK sejak 11 April 2018 hingga 12 April 2021 atas Tranche B dan C juga sudah mulai dikapitalisasi.
Investor Ritel Tambah Kepemilikan Saham
Pada 7 April lalu, Bumi Resources melaporkan perubahan kepemilikan saham ritel atas nama Bambang Sihono. Persentase saham miliknya meningkat dari semula 5,36% menjadi 5,44% dengan perubahan sebanyak 63,1 juta saham. Peningkatan kepemilikan saham berlangsung dalam tiga transaksi selama tiga hari berturut-turut.
Pada 5 April 2021, Bambang Sihono meningkatkan kepemilikan sahamnya dari semula 5,36% menjadi 5,37%. "Berdasarkan jumlah saham, kepemilikannya meningkat sebanyak 12 juta saham dari 3,97 miliar menjadi 3,99 miliar saham," kata Direktur PT Ficomindo Buana Register Jimmi Maulana Sidik selaku Biro Administrasi Efek dalam keterangan tertulisnya.
Pada 6 April 2021, kepemilikan sahamnya kembali meningkat dari 5,37% menjadi 5,39% atau 4 miliar saham. Terakhir, pada 7 April 2021 lalu, Bambang kembali meningkatkan kepemilikan sahamnya dengan total akhir menjadi 5,44% atau 4,04 miliar saham.