PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membuka peluang membawa sejumlah anak usahanya untuk melantai di pasar saham melalui penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Beberapa anak usaha yang berpotensi go public ialah divisi nutrisi, divisi distribusi dan logistik serta divisi alat kesehatan.
Direktur Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata menyampaikan salah satu divisi yang berpotensi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah divisi nutrisi yang sudah sejak lama direncanakan IPO. Divisi lain yang dipersiapkan IPO adalah divisi alat kesehatan untuk membawa peluang ke depan.
"Juga nanti di divisi-divisi yang berhubungan dengan digital dan supply chain (rantai pasok). Artinya divisi distribusi dan logistik dan divisi alat kesehatan," kata Bernadus dalam paparan publik virtual, Rabu (8/9).
Menurut dia, rencana tersebut diharapkan bisa mendorong pertumbuhan kedua anak usaha. "Hal pentingnya, kami melihat perkembangan pasar modal bagaimana. Kami mesti yakinkan juga bagaimana IPO akan mendorong pertumbuhan yang lebih baik untuk divisi yang akan IPO," kata Bernadus.
berdasarkan profil perusahaan, Kalbe Farma memiliki sejumlah anak usaha di berbagai divisi. Dari divisi nutrisi, perusahaan memiliki bisnis makanan kesehatan yakni, PT Sanghiang Perkasa, dan bisnis minuman kesehatan, PT Enseval Putera Megatrading. Selanjutnya, divisi perdagangan dan distribusi, PT Emos Global Digital.
Sebagian besar anak usaha bergerak di bidang farmasi yang menjadi bisnis utama perusahaan yakni, PT Agroveta Husada Dharma, PT Kalbe Genexine Biologics, Innogene Kabiotech Pte. Ltd, PT Kalbio Global Medika, PT Finusolprima Farm Internasional, PT Bifarma Adiluhun, PT Innolab Sains Internasional, dan Orange Kalbe Limited.
Kalbe Dirikan Perusahaan Baru
Pada 2 September 2021, Kalbe Farma mendirikan perusahaan baru bernama PT Mostrans Global Digilog yang bergerak di bisnis rantai pasok digital dan distribusi. Pembentukan usaha dilakukan melalui dua entitas anak Kalbe farma yaitu, PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) dan PT Global Chemindo Megatrading (GCM) dengan modal dasar Rp 80 miliar.
Dari modal dasar tersebut, telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 25% atau Rp 20 miliar, masing-masing dengan bagian kepemilikan EPMT senilai Rp 19,8 miliar (99%) dan GCM sejumlah Rp 200 juta (1%).
Bernadus mengatakan Mostrans bagian dari kemudahan akses yang ingin disediakan oleh Kalbe Farma. Salah satu kemudahan akses adalah transportasi untuk produk-produk kesehatan yang perlu kendaraan khusus dalam distribusi produk kesehatan.
"Tidak bisa produk kesehatan itu untuk transportasinya disatukan, misalnya disatukan dengan kecap atau rokok. Memang harus spesial," ujarnya.
Dengan adanya Mostrans, Bernadus berharap semua pemilik media transportasi alat kesehatan bisa menggunakan platform untuk mendapatkan pesanan transportasi yang dibutuhkan oleh semua pemain di bidang kesehatan.
"Intinya bagian dari kemudahan akses dan supply chain, bagian supply chain dari produk kesehatan," katanya.