Membeludak, Obligasi dan Sukuk WIKA Rp 2,5 T Kelebihan Permintaan

ARIEF KAMALUDDIN | KATADATA
Gedung Wijaya Karya
Penulis: Lavinda
10/9/2021, 12.00 WIB

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengaku mendapat kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 2,3 kali dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan II tahap I 2021 dan sukuk mudharabah berkelanjutan II tahap I 2021.

Dari penawaran tersebut, perseroan menghimpun total dana sebesar Rp2,5 triliun, terdiri dari obligasi sebesar Rp1,75 triliun dan sukuk mudharabah Rp750 miliar.

Direktur Keuangan Wijaya Karya Ade Wahyu menyampaikan catatan ini menandakan masih tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja Wijaya Karya di tengah pandemi Covid-19. Melalui dana Obligasi yang diperoleh, emiten berkode saham WIKA ini mampu melakukan pengelolaan profil utang (debt profiling), di mana pinjaman jangka pendek diubah menjadi pinjaman jangka panjang, 

“Dengan demikian, rasio utang tetap dalam kondisi sehat,” ujar Ade Wahyu dalam keterangan tertulis, Jumat (10/9).

Menurut dia, langkah pengelolaan profil utang juga diambil sejalan dengan karakteristik proyek Wijaya Karya yang mayoritas merupakan proyek alih tahun (multiyears). Sejalan dengan itu, dana yang didapat dari sukuk akan digunakan untuk modal kerja proyek infrastruktur dan gedung yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar modal.

Berdasarkan laporan keuangan, emiten konstruksi pelat merah ini membukukan laba bersih sebesar Rp 136,10 miliar pada semester I 2021, didukung oleh penjualan sebesar Rp 6,77 triliun.

Direktur Utama Perseroan, Agung Budi Waskito menyampaikan kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari sektor infrastruktur dan gedung yang kemudian diikuti secara berturut-turut oleh sektor energi dan sektor industri.

Kondisi kas setara kas pada periode Juni 2021 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, serta rasio gross gearing dan net gearing masing-masing sebesar 1,58 kali dan 1,13 kali.

Halaman: