Laba Tahun Ini Meroket, Adaro Tebar Dividen Interim Rp 5 Triliun

KATADATA/
Adaro Energy
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
23/12/2021, 06.10 WIB

PT Adaro Energy Tbk akan membagikan dividen senilai US$ 350 juta atau setara Rp4,99 triliun dengan (Asumsi kurs Rp 14.264/US$). Pembagian Dividen interim akan dilakukan pada 14 Januari 2022.

Sumber dana pembagian dividen itu adalah laba bersih perseroan pada Januari-September 2021. Adapun, perseroan masih belum merinci nilai dividen per saham yang akan dibagikan.

"Sehubungan dengan masih berlangsungnya aksi korporasi pembelian kembali saham PT Adaro Energy Tbk, nilai dividen per saham akan diumumkan pada saat record date," tulis dewan direksi dalam keterbukaan informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/12). 

Record date untuk pembagian dividen interim dijadwalkan pada 3 Januari 2022. Sementara itu, pengumuman kurs konversi akan dilakukan pada tanggal yang sama. 

Tanggal Cum Dividen untuk perdagangan di pasar reguler dan pasar negosiasi adalah 29 Desember 2021, sedangkan tanggal Ex Dividennya adalah 30 Desember 2021. Sementara itu Tanggal Cum Dividen di pasar tunai adalah 3 Januari 2022 dan Ex Dividen pada 4 Januari 2022.

Seperti diketahui, Cum Dividen adalah tanggal pembelian saham terakhir agar berhak mendapatkan dividen. Adapun, Ex Dividen adalah hari pertama pemegang saham tidak berhak lagi mendapatkan dividen.

Berdasarkan laporan keuangan Adaro, laba periode berjalan hingga kuartal III-2021 melesat 1.491,21% secara tahunan menjadi US$525,62 juta dari capaian Januari-September 2020 senilai US$ 33 juta. Pertumbuhan laba bersih didorong naiknya pendapatan usaha sebesar 31.47% menjadi US$ 2,56 miliar. 

Selain itu, margin usaha tercatat naik dari level 11,2% menjadi 29,8% pada sepanjang 9 bulan pertama 2021. Dengan demikian, laba per saham naik 285% menjadi US$ 0,01316 per saham dari capaian Januari-September 2020 di level US$ 0,00342 per saham. 

Berdasarkan data RTI Infokom, total saham emiten industri pertambangan berkode ADRO ini mencapai 31,98 miliar saham. Adapun, entitas pengendali perseroan adalah PT Adaro Strategic Investment dengan pemilikan saham sebesar 14,04 miliar saham atau 43,91%. 

Sementara itu, jumlah pemegang saham perseroan per 30 November 2021 berkurang 1.815 orang menjadi 67.699 investor. Seperti diketahui, ADRO mulai diperdagangkan di lantai bursa sejak 16 Juli 2008 dengan total saham pada penawaran umum perdana sebanyak 11,14 miliar saham. 

Berdasarkan data Stockbit, saham ADRO konsisten bergerak di zona merah hingga kuartal III-2021. Sejak 24 September 2021, harga saham ADRO tumbuh dan bergerak di zona hijau secara tahun berjalan. 

Saham ADRO kini dijual Rp 2.150 per saham atau menguat 50,35% secara tahun berjalan dari posisi penutupan 2020 di titik Rp 1.430 per saham. Posisi hari ini merupakan titik tertinggi saham ADRO sepanjang 2021. 

Selain itu, rasio harga saham terhadap laba atau price to earning (PE) ADRO saat ini di level 10,68 kali. Titik tertinggi rasio PE ADRO sepanjang 2021 ada pada 32,61 per 11 Januari 2021, sedangkan terendahnya di level 9,02 per 3 Desember 2021.

Reporter: Andi M. Arief