Ace Oldfields Beli Tanah dan Bangunan di Bogor dari Dana Hasil IPO

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Penulis: Lavinda
14/2/2022, 12.08 WIB

Sebanyak 39,4% dari dana hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan untuk pembelian sebagian tanah dan bangunan di Jonggol, Bogor, dari pihak afiliasi senilai Rp 28 miliar. Tujuannya, untuk mengurangi biaya sewa perusahaan dan pengembangan usaha di masa mendatang.

"Transaksi (pembelian tanah) akan dilakukan paling lambat tiga bulan setelah dana IPO diterima," demikian tertulis dalam prospektus perusahaan dikutip Kamis (23/9).

Sisanya, 60,6% dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perusahaan, yakni membeli bahan baku, beban operasional, dan biaya pemasaran. Sementara itu, dana dari pelaksanaan waran seri I juga akan digunakan untuk modal kerja.

Perusahaan pertama kali didirikan di Bogor pada 1989 dengan nama PT Ace Panbrush Industry. Perusahaan milik pengusaha lokal ini bergerak di bidang industri kayu, barang dari kayu dan gabus, dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya.

Barang-barang dari kayu yang diproduksi antara lain, alat tenun, gantungan bayu, sumpit, tusuk gigi, sempoa, penggaris, dan papan tulis. Termasuk pula alat-alat kerja dari kayu di antaranya, plesteran, palu, rumah serutan kayu, gagang pegangan perkakas, palet, papan cucian, dan sejenisnya.

Kemudian, pada 1996, Ace Panbrush Industry melakukan joint venture dengan Oldfields International Pty Ltd of Australia, produsen perlengkapan pengecatan di Australia yang berdiri sejak 1916.

Ace Oldfields bertransformasi menjadi produsen peralatan pengecatan di Indonesia, terutama kuas cat dan baki cat. Dalam pemasarannya, perusahaan tidak hanya menjual produk di pasar domestik, tetapi juga ekspor ke sejumlah negara tujuan yakni, Australia, Selandia Baru, dan Eropa.

Berdasarkan laporan keuangan per Mei 2021, perusahaan membukukan pendapatan Rp 42,16 miliar, dengan beban pokok pendapatan Rp 33,26 miliar. Dengan demikian, laba kotor yang diperoleh Rp 8,89 miliar.

Perusahaan juga menggelontorkan sejumlah pengeluaran antara lain, beban umum dan administrasi Rp 7,27 miliar, beban bunga dan keuangan Rp 1,79 miliar. Namun, dengan pendapatan lain-lain yang mencapai Rp 1,81 miliar, perusahaan berhasil mencatat laba sebelum pajak penghasilan Rp 1,64 miliar. Secara total, laba bersih Ace Oldfields per Mei 2021 tercatat Rp 1,52 miliar.

Halaman: