Naik 222%, Jasa Marga Bukukan Laba Rp 1,62 T Sepanjang 2021

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Penampakan Gerbang Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jawa Barat (20/5). pembangunan konstruksi GT Cikampek Utama telah mencapai 82,61%, sedangkan GT Kalihurip Utama 83,25%. Secara keseluruhan, dirinya menyatakan siap dioperasikan pada 23 Mei 2019.
21/3/2022, 11.28 WIB

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,62 triliun di 2021 atau tumbuh 222% dari perolehan laba 2020 sebesar Rp 501,04 miliar.

Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan usaha sebesar 22,8%, yang berasal dari kontribusi kenaikan pendapatan tol sebesar 23,1% menjadi Rp 10,78 triliun dari sebelumnya Rp 8,76 triliun dan kenaikan pendapatan usaha lain sebesar 20% dari sebelumnya Rp 824,73 miliar menjadi Rp 990 miliar.

"Hal tersebut merupakan dampak positif dari telah beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru, yang juga didukung oleh meningkatnya mobilisasi masyarakat. Sehingga, mengakibatkan peningkatan volume lalu lintas apabila dibandingkan dengan tahun 2020," kata Corporate Communication JSMR Dwimawan Heru dalam keterangan resminya, Senin (21/3).

Selain itu, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar 28,3% seiring dengan pertumbuhan pendapatan tol tahun lalu. Begitu pun dengan realisasi EBITDA marjin mencapai 65,2% dengan beroperasinya sejumlah ruas tol baru dan upaya efisiensi yang dilakukan perseroan pada 2021.

Hingga kuartal III 2021, Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 55,94 kilometer di antaranya, Jalan Tol BORR Seksi IIIA (Simpang Yasmin-Simpang Semplak) sepanjang 2,85 kilometer, Jalan Tol Cinere-Serpong Seksi I (Serpong-Pamulang) sepanjang 6,50 kilometer, Jalan Tol Cengkareng-Batuceper Kunciran sepanjang 14,19 kilometer, dan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi I dan V (Balikpapan-Samboja) sepanjang 32,40 kilometer.

Adapun, total panjang jalan tol yang telah beroperasi hingga akhir tahun 2021 adalah sepanjang 1.246 kilometer, yang merupakan 51% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia. Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh Jasa Marga hingga akhir tahun 2021 mencapai 1.603 kilometer di seluruh Indonesia.

Di samping itu, dalam rangka mengoptimalkan portofolio bisnis perseroan, Jasa Marga melanjutkan program asset recycling sebagai bagian dari strategi korporasi untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan bisnis perseroan.

Salah satunya dengan melakukan divestasi atas kepemilikan 14% saham Jasa Marga di PT Marga Lingkar Jakarta, anak usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Tol JORR W2 Utara (Ulujami-Kebon Jeruk), serta divestasi atas kepemilikan 9% saham Jasa Marga di PT Jasamarga Pandaan Malang, yang merupakan anak usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Tol Pandaan-Malang.

Sementara itu, penurunan tingkat suku bunga acuan di tahun 2021 menjadi peluang bagi perseroan untuk memperoleh tingkat suku bunga yang kompetitif dari perbankan. Memanfaatkan momentum tersebut, Jasa Marga berhasil mendapatkan rata-rata tingkat suku bunga pinjaman sebesar 6,53% per Desember 2021.

"Selain itu, perseroan turut mengupayakan tingkat suku bunga tetap yang kompetitif di level anak perusahaan untuk kurun waktu lima tahun ke depan," kata Dwimawan.

Untuk meningkatkan pelayanan bagi pengguna jalan dengan berlandaskan transformasi dan inovasi berbasis teknologi, Jasa Marga juga meluncurkan Jasa Marga Tollroad Command Center  pada tahun lalu.

Jasa Marga Tollroad Command Center merupakan merupakan pusat kendali lalu lintas jalan tol pertama dan terlengkap di Indonesia yang berbasis Intelligent Transportation System. Selain itu, perseroan juga meluncurkan aplikasi Travoy 3.0 yang dirancang sebagai asisten perjalanan digital, untuk membantu pengguna jalan tol berkendara di jalan tol dengan fitur seperti informasi tarif tol, panic shake hingga laporan pengguna jalan.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi