Multipolar (MLPL) Raup Laba Rp 201 Miliar Setelah Merugi Sejak 2017

multipolar.com
Ilustrasi sistem kerja Multipolar
4/4/2022, 14.25 WIB

Kemudian, unit bisnis ritel lainnya, yakni PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) telah menyelesaikan rights issue di bulan Desember 2021 dan berhasil memperoleh dana sebesar Rp 720 miliar. Adapun, dana tersebut digunakan untuk memperkuat neraca keuangannya secara substansial, serta menyediakan modal yang cukup untuk rencana pertumbuhan bisnisnya.

"MPPA dan LPPF juga terus melanjutkan ekspansi jaringan omnichannel-nya melalui platform digital yang dimiliki sendiri, serta ratusan toko online di berbagai marketplace," kata dia.

Di bidang fintech, PT Bank Nobu Tbk (NOBU) tengah berakselerasi dalam evolusinya ke arah digital banking. NOBU telah meluncurkan aplikasi NobuNEO di tahun 2021, serta menambah fitur-fitur dan meningkatkan kapabilitas perbankannya dalam menyediakan layanan digital lengkap kepada para nasabahnya.

Lebih lanjut, Adrian mengatakan, penambahan modal perseroan yang dilakukan melalui rights issue sebanyak 1,99 miliar saham Seri C berjalan sesuai rencana, dan ditargetkan selesai pada April mendatang. Hasil penambahan modal tersebut akan digunakan untuk membiayai strategi pertumbuhan perseroan melalui investasi dan akuisisi, serta memperkuat neraca keuangan perseroan.

"MLPL berada dalam posisi yang unik dalam menangkap peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya. Dengan pencapaian tahun 2021, kami bertekad untuk terus mengeksekusi strategi-strategi bisnis dan meningkatkan nilai para pemegang saham kami," ujarnya.

Pada perdagangan awal pekan ini, harga saham Multipolar sempat menguat ke level Rp 242 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 3,57 triliun. Namun, bila dilihat sejak awal tahun, saham MLPL masih terkoreksi 37,30%. 

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi