Pemegang saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) menunjuk perintis aplikasi yang juga mantan Vice President of Product Gojek Indonesia, Alamanda Shantika Santoso, sebagai komisaris independen perusahaan.
Hal ini diungkapkan oleh Alamanda di akun media sosial pribadinya Jumat (24/6) hari ini. Menurut dia, salah satu pemilik sekaligus Komisaris Utama Blue Bird, Noni Purnomo, memintanya menduduki jabatan tinggi di perusahaan transportasi darat tersebut.
"Beberapa waktu lalu bu Noni Purnomo ajak saya bertemu, Beliau menawarkan saya untuk bergabung menjadi Komisaris Independen Blue Bird," ujar Alamanda dalam teks di akun media sosialnya, Jumat (24/6).
Saat ditanya terkait alasan penunjukannya sebagai komisaris independen, menurut Alamanda, Noni berharap Blue Bird terus memiliki 'hati'. Alamanda menyebut, alasan itu sama seperti yang dikatakan Perintis Gojek Indonesia, Nadiem Makarim. Maka, tak ada alasan untuk menolak tawaran tersebut.
Dalam media sosialnya, Founder dan Presiden Direktur Binar Academy itu juga memuji nilai-nilai yang selalu dipegang Noni dan mantan Chief Technology Officer Blue Bird, Almarhum Andeka Putra dalam menjalankan perusahaan.
"Saya selalu menceritakan hal ini di saat saya cerita mengenai transformasi digital. Satu yang selalu saya ingat pesan beliau, 'Walaupun kita bertransformasi tetap harus berpegang pada jati diri kita bukan hanya ikut tren',” ujar Alamanda.
Ke depan, dia berencana mengobrol dengan para mitra pengendara Blue Bird untuk memahami kehidupan mereka dan memberi solusi terbaik bersama tim perusahaan.
Sebagai informasi, Alamanda sebelumnya memiliki peran cukup penting dalam pengembangan aplikasi Gojek Indonesia. Tak hanya itu, ia juga merupakan Founder dan Presiden Direktur Binar Academy sampai saat ini.
Jabatan komisaris Blue Bird bukan pertama kalinya ditempati. Sejak 2019, Alamanda telah menduduki jabatan Komisaris Independen PT Mandiri Capital Indonesia sampai sekarang. Tak hanya itu, ia juga merupakan Anggota Komite Hermina Hospital Group.
Alamanda juga sempat mengambil peran di pemerintahan sebagai Anggota Tim Kajian Sumber Daya Manusia dan Ekonomi Tim Penasihat Presiden RI pada 2019.