Mitratel Raup Laba Rp 892 Miliar pada Semester I 2022, Tumbuh 27%

mitratel.co.id
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)
29/7/2022, 09.34 WIB

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp 3,72 triliun pada semester I-2022, meningkat 15,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, perseroan juga mencatat laba bersih tumbuh 27,2% menjadi Rp 892 miliar.

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan pertumbuhan di dorong oleh strategi pertumbuhan organik, pendapatan dari tower, inovasi produk dan efesiensi biaya. 

“Pada semester I 2022 ini, kami telah meletakkan fundamental yang kuat dan solid pasca-IPO untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,"katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (29/7). 

Marjin pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA meningkat sebesari 77,5% dalam semester satu. Selain itu,  marjin laba bersih dalam semester pertama juga meningkat sebesar 23,9%. 

Kontributor utama dari peningkatan laba ini diakibatkan oleh marjin EBITDA dari portfolio penyewaan menara yang bertumbuh menjadi 85,2%.

Mayoritas kontribusi pendapatan berasal dari pendapatan sewa menara yang mengalami pertumbuhan sebesar 13,5%, dari Rp 2,93 triliun menjadi Rp 3,33 triliun di semester I tahun ini. Lalu, kontribusi lainnya berasal dari tower-related business yang meningkat 35,4% menjadi Rp 399 miliar.

Jumlah menara yang dimiliki Mitratel tercatat sebanyak 28.787 atau bertambah 5.555 menara atau 23,9% dari semester I-2021. Jumlah tenant meningkat 20,3%, dari 36.507 pada menjadi 43.900 tenant.

Total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 55,06 triliun dengan ekuitas sebesar Rp 33,49 triliun. Total liabilitas pada semester I-2022 mengalami penurunan sebesar 10,4% menjadi Rp 21,56 triliun.

Selain itu, pembayaran utang pinjaman jangka panjang senilai Rp 5,1 triliun, termasuk pembayaran lebih awal utang jangka panjang sebesar Rp 4,3 triliun. 

Teddy mengatakan pihaknya membidik target margin EBITDA lebih dari 80% dalam jangka menengah. Target ini akan dicapai lewat program yang memberikan kemudahan untuk para operator telekomunikasi serta memperluas jangkauan.

"Konektivitas yang diberikan berupa akses fiber (dark fiber, capacity leased dan hybrid) dan akses non fiber (satelit)," katanya.

Emiten berkode MTEL merupakan perusahaan menara komunikasi dan salah satu anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk. Perseroan mulai menapaki bisnis menara telekomunikasi sejak tahun 2008. Perseroan telah mengelola lebih dari 28.700 menara telekomunikasi di Indonesia. 

Selain bisnis utama di bidang menara telekomunikasi, perseroan melakukan ekspansi portfolio jasa turunan menara seperti Project Solutions, Managed Services, Digital Services, Tower Fiberisation dan Edge Infrastructure Solutions untuk mengakselerasi iklim digital di Indonesia.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail