Omzet Melambung, Laba PT Timah Naik 300% Jadi Rp 1,08 T Semester I

Wahyu DJ I Katadata
PT Timah Tbk
2/9/2022, 18.52 WIB

PT Timah Tbk (TINS) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,08 triliun pada semester I 2022, atau melonjak 300,67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 270 miliar. 

Kenaikan laba perusahaan ditopang oleh pendapatan yang naik 27,4% pada paruh pertama tahun ini, menjadi sebesar Rp 7,48 triliun dari raihan omzet periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 5,87 triliun.

Peningkatan pendapatan dikontribusi oleh logam timah Rp 5,91 triliun atau naik 18,83% dari perolehan sebelumnya Rp 4,97 triliun. Lalu, kontribusi dari tin chemical sebesar Rp 786,58 miliar atau naik 81,66% dari periode sebelumnya Rp 432,99 miliar. Untuk batu bara, perseroan mencatatkan Rp 306,41 miliar atau naik 80,54% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 169,71 miliar. 

“Dalam menjaga pertumbuhan kinerja, PT Timah memacu kinerja anak usaha. Kontribusi anak usaha yang semula hanya 5%, maka pada tahun 2022 kontribusi tersebut diperkirakan meningkat menjadi 28% terhadap laba bersih perusahaan,” ujar disampaikan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Timah Fina Eliani dalam keterangan tertulis, Jumat (2/9). 

Kenaikan pendapatan sejalan dengan beban pokok pendapatan yang melonjak 16,05% menjadi Rp 5,5 triliun pada enam bulan pertama tahun ini, dari tahun sebelumnya Rp 4,74 triliun. Kemudian, beban umum dan administrasi sebesar Rp 459,14 miliar atau naik 5,98% dari periode tahun lalu Rp 433,22 miliar. 

Menurut laporan keuangan perseroan, liabilitas tercatat Rp 7,32 triliun atau turun 12,62% dari periode tahun lalu Rp 8,38 triliun. Kemudian untuk ekuitas, perseroan mencatat sebesar Rp 7,05 triliun atau naik 11,78% dari tahun lalu Rp 6,30 triliun. Sedangkan untuk aset, perseroan mencatat Rp 14,37 triliun atau turun 2,14% dari periode sebelumnya Rp 14,69 triliun.

Posisi kas dan setara kas perseroan naik 51% menjadi Rp1,9 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,3 triliun. Pinjaman bank dan utang obligasi turun signifikan menjadi Rp3,6 triliun dari sebelumnya Rp5,1 triliun.

Performa finansial perseroan terlihat dari beberapa rasio seperti quick ratio sebesar 43%, current ratio sebesar 157%, gross profit margin sebesar 26%, net profit margin sebesar 14%, debt to asset ratio sebesar 25%, dan debt to equity ratio sebesar 52%.

TINS melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI )sejak tahun  1995. Perseroan menjalankan bisnis timah yang terintegrasi secara vertikal, mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, peleburan dan pemurnian logam timah hingga pemasaran yang melayani para pelanggan internasional maupun domestik. Produk logam timah dengan merek Banka Tin, Kundur Tin, dan Muntok Tin dan telah terdaftar di London Metal Exchange (LME).

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail