DBS Group bakal menghentikan penyaluran kredit kepada sejumlah sektor penghasil emisi karbon. Hal ini selaras dengan target perusahaan menuju nol emisi yang dihasilkan perusahaan yang dibiayai DBS pada 2050 mendatang.

Sembilan sektor yang menjadi sasaran dekarbonisasi DBS Group adalah (1) daya, (2) minyak dan gas, (3) otomotif, (4) aviasi, (5) ekspedisi, (6) baja, dan (7) real estat. Lainnya adalah sektor pangan dan agribisnis serta bahan kimia yang menjadi target dekarbonisasi sektoral pada masa yang akan datang.

Chief Executive Officer Bank DBS Piyush Gupta mengatakan, kesembilan sektor tersebut mewakili segmen perbankan institusional penghasil emisi karbon terbesar yang dibiayai oleh DBS. Mereka mewakili 31% dari pinjaman bank yang belum dilunasi tetapi merupakan sebagian besar emisi yang dihasilkan oleh perusahaan atau industri yang dibiayai Interbank Giro (IBG).

Ini melengkapi komitmen DBS sebelumnya, yang dibuat pada 2019 untuk secara bertahap menghapus pembiayaan batu bara termal. Selain itu, target dekarbonisasi melampaui catatan kegiatan pinjaman perbankan institusional dan juga akan mencakup kegiatan pasar modal. Target ini akan ditinjau secara berkala.

"Target dekarbonisasi akan berperan sebagai panduan untuk kegiatan pembiayaan kami, yang memandu kami ke emisi nol bersih pada 2050 melalui perubahan terukur," kata Piyush, dalam keterangan resminya, Selasa (13/9).

Group Head, Institutional Banking Group DBS, Tan Su Shan mengungkapkan, komitmen DBS dapat dikatakan ambisius karena ada pengakuan luas bahwa banyak pasar negara berkembang di mana DBS beroperasi akan menuju emisi nol bersih dengan laju lebih lambat ketimbang rekan-rekan pasar maju mereka.

Dia menambahkan, perusahaan bermaksud untuk mendorong dan memungkinkan nasabah perbankan institusional untuk mengubah strategi bisnis mereka dan mempercepat perjalanan transisi mereka.

Hal ini dapat dicapai dengan berbagai cara, termasuk dengan memberikan mereka solusi keuangan berkelanjutan dan solusi keuangan transisi untuk perusahaan yang berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca mereka.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melihat peningkatan berarti dalam permintaan akan solusi keuangan hijau dan berkelanjutan," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, DBS juga terus membangun bisnis pembiayaan berkelanjutan dengan meningkatkan portofolio keuangan berkelanjutan menjadi 52,7 miliar dolar Singapura per 30 Juni 2022, melampaui target 50 miliar dolar Singapura jauh sebelum 2024.