Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mendapatkan persetujuan aksi korporasi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dan penerbitan obligasi atau sukuk.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), perseroan memperoleh persetujuan dari para pemegang saham untuk menambah modal melalui rights issue dengan menerbitkan saham baru hingga 8.722.695.331 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui mekanisme penawaran umum terbatas III.
SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho mengatakan, Waskita menargetkan Rp 980 miliar dari perolehan rights issue tersebut. Selain itu, pada tahun ini, emiten bersandi WSKT ini juga akan memperoleh penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 3 triliun.
Guna menjaga komposisi kepemilikan saham milik pemerintah dengan pemegang saham publik setelah diterimanya PMN, maka Waskita melaksanakan HMETD.
Rencananya, dana PMN sebesar Rp 3 triliun akan digunakan Waskita untuk menyelesaikan 2 ruas tol yaitu, Ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB) Tahap 2 dan Ruas Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 3.
"Target perolehan dana rights issue Rp980 miliar akan digunakan untuk tambahan modal kerja proyek infrastruktur strategis lainnya yang sedang dikerjakan oleh Waskita,” kata Novianto, dalam keterangan resmi, Senin (26/9).
Pada tahun ini, perseroan memperkirakan pendapatan operasional akan mencapai Rp 29,44 triliun, naik hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai Rp 10,66 triliun. Laba kotor perusahaan juga diperkirakan naik dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 3,08 triliun. Namun, perusahaan diperkirakan masih akan membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,1 triliun pada tahun ini, tak berbeda jauh dibandingkan tahun lalu.
Kendati demikian, kinerja perusahaan diperkirakan akan membaik pada 2023 dan kembali mencetakkan laba bersih Rp 180 miliar. Pendapatan operasional diperkirakan meningkat menjadi Rp 29,86 triliun dan laba kotor akan meningkat menjadi Rp 4,3 triliun.
Sebagai informasi, proyek Ruas Tol KAPB Tahap 2 Waskita masih membutuhkan dana untuk menyelesaikan pembangunan sebesar Rp 2 Triliun.
Saat ini, progres pembangunannya telah mencapai 72,02% dan ditargetkan akan selesai pada November 2023. Sementara Ruas Tol Ciawi – Sukabumi membutuhkan dana sebesar Rp1 Triliun untuk memulai pembangunan Seksi 3, dan secara keseluruhan progress pembangunan telah mencapai 46,21%.