Transformasi Digital, Bisnis Grab dan Emtek Makin Melesat Saat Pandemi

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym.
CEO and Co Founder Grab Anthony Tan (tengah) bersama CEO Telefonica Brazil Christian Gebara (kiri) dan Co Founder, SES, and Loral-Teleport Europe Candace Johnson (kanan) menyampaikan pandangannya dalam Sesi Pleno VII B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (14/11/2022).
Penulis: Syahrizal Sidik
14/11/2022, 14.33 WIB

Pandemi covid-19 berimplikasi positif terhadap transformasi besar-besaran di sektor teknologi dan ini turut memberi efek positif bagi para pelaku usahanya. Mau tidak mau, saat pandemi melanda, adanya pembatasan sosial membuat pelaku usaha makin gencar melakukan transformasi bisnis dari konvensional ke digital.

Hal ini sebagaimana dituturkan oleh CEO dan Co Founder Grab, Antony Tan. Perusahaan, kata dia pada saat itu turut membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa bertahan dari pandemi.

Salah satu inovasi yang dilakukan perusahaan adalah melalui GrabMart. Pengguna Grab dapat tetap memenuhi kebutuhan mereka dari rumah hanya cukup memesan melalui gawai mereka.

"Selama pandemi, mereka (pelaku UMKM) tidak punya pilihan lock down, mereka tidak tahu bagaimana memulai bisnis. Mereka tidak tahu bagaimana memulai kembali cara menjual. Jadi kami membuat GrabMart di mana kami mempercepat bisnis mereka," tutur Antony, di forum B20 Summit, Nusa Dua, Bali, Senin (14/11).

Di forum yang sama, Presiden Direktur PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), Alvin Sariaatmadja juga membeberkan bagaimana bisnis digital perusahaan turut bertumbuh dengan pesat saat pandemi dan menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami sebagai kelompok investor di mana kami telah menyaksikan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh berbagai gelombang inovasi dan teknologi," kata Alvin.

Bisnis digital Grup Emtek sendiri terbentang cukup luas mulai dari bisnis e-commerce melalui Bukalapak, perbankan digital, perawatan kesehatan online, hingga bisnis media digital.

Menurut Alvin, bisnis pada era lama, sangat memerlukan banyak sumber daya modal dan waktu untuk membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung bisnis yang kompetitif.

Namun, pada era digitalisasi semuanya menjadi terbuka. "Seberapa cepat Anda dapat meningkatkan skala bisnis dan membangun bisnis. Jika Anda dapat memberikan layanan yang relevan dan menambah nilai bagi pelanggan Anda, maka Anda dapat membangun bisnis yang sangat besar dengan cepat," ujarnya.

"Jadi telah terjadi perombakan besar-besaran di berbagai industri di mana pemain baru muncul berkat inovasi teknologi."

Bila merujuk pada kinerja sampai dengan kuartal ketiga misalnya, Grup Emtek membukukan laba bersih sebesar Rp 5,54 triliun sepanjang kuartal III 2022. Perolehan laba tersebut naik signifikan sebesar 2.434% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Melesatnya laba bersih tersebut disebabkan, perusahaan membukukan laba atas investasi neto Grup Emtek yang naik 1.741% menjadi Rp 5,06 triliun pada periode September 2022 dibanding September tahun lalu yang tercatat Rp 275 miliar. Salah satu entitas investasinya adalah emiten teknologi, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Seiring dengan kenaikan laba, emiten berkode saham EMTK mencatatkan kenaikan pendapatan 15,01% menjadi Rp 11,03 triliun pada kuartal III tahun 2022. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 9,59 triliun.

Reporter: Syahrizal Sidik