PT Indonesia Asahan Aluminiun (Inalum) dikabarkan bakal menyelesaikan rencana pemisahan atau splitt off dari Holding BUMN pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) pada bulan depan. Pemisahan bisnis ini hanya perlu menunggu pengesahan peraturan pemerintah (PP) yang saat ini berada Kementerian Sekretariat Negara (Setneg).
"Sekarang tinggal menunggu PP-nya dari pemerintah. Sekarang di Setneg, lagi diproses di dalam sana," ujar Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR pada Kamis (24/11).
Ia menjelaskan, encana pemisahan ini mundur dari target awal pada Oktober 2022 karena pengerjaan proses administrasi yang harus diselesaikan oleh antara lembaga. "ada beberapa proses adminitrasi yang harus dipenuhi dan diselesaikan, mungkin dalam waktu Desember ini semua selesai," ujar Dany.
MIND ID sebelumnya menargetkan dapat menggelar penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) anak usahanya, Inalum Operating pada akhir 2022. IPO akan digelar setelah pemisahan Inalum Operating dari induk perusahaan rampung pada tahun ini.
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, proses pemisahan Inalum Operating dari induk usaha masih berlangsung. "Menteri BUMN sudah mengirimkan surat ke Menteri Keuangan untuk proses penerbitan PP. Jika PP rampung tahun ini atau awal tahun depan, maka IPO rencananya akhir 2022," kata Orias dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Senin (27/9).
Direktur Layanan Strategis MIND ID Ogi Prastomiyono menjelaskan, MIND ID nantinya hanya akan fokus mengurusi masalah strategis di dalam holding setelah proses pemisahan rampung. Salah satunya adalah aktivitas pendanaan. Di sisi lain, Inalum Operating akan fokus pada urusan operasional pertambangan aluminium.
"Ketika dipisah, MIND ID secara holding masih tetap dimiliki pemerintah 100%," katanya.
MIND ID saat ini menguasai 65% saham PT Antam Tbk, 65,9% saham PT Bukit Asam Tbk, 65% saham PT Timah Indonesia Tbk, dan 51,2% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Saat ini, holding juga tengah mengembangkan anak usaha lainnya, salah satunya MIND ID Trading. Adapun MIND ID juga mengenggam 20% saham PT Vale Indonesia Tbk dan 25% saham Indonesia Battery Corporation (IBC).