Emiten media milik grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) akan meningkatkan digitalisasi pada lini bisnisnya. Beberapa strategi sudah disiapkan untuk memenangkan persaingan sengit di indutri media pada tahun depan.
“Media itu salah satu yang terdistrupsi paling besar dengan adanya digital. Kami memandang transformasi digital merupakan suatu keniscayaan. Dengan modal aset digital, VIVA siap untuk bersaing di kancah digital,” ujar Managing Director VIVA, Arief Yahya pada Rabu (14/12).
Adapun VIVA menyiapkan strategi 360°, yakni distribusi konten TV FTA ANTV dan tvOne melalui berbagai platform digital, termasuk media online, mobile, dan media sosial.
“Untuk ANTV, konten yang kami tayangkan fokus pada konten yang secara investasi tidak sebesar di prime time. Jadi yang sudah dilakukan dan dikembangkan adalah memilih series TV asing seperti film bollywood," ujarnya.
Semenyara itu, untuk konten digital TV One, menurut dia, adalah konten dari tv yang dikemas kembali tetapi dengan pangsa penonton berbeda, yakni lebih muda.
VIVA Group juga memperkuat digitalisasi perseroan melalui portal berita viva.co.id dan portal hiburan Intipseleb.com.
“Saat ini strategi kami untuk konten yaitu scheduling, cost, content, dan branding, kami harus fokus agar lebih efisien. Kami punya target untuk peningkatan pendapatan melalui iklan digital sebesar 3% untuk 2023 mendatang,” kata Arief.
Terkait kebijakan Analog Switch Off (ASO), Arief menjelaskan ANTV dan Tv One saat ini juga merupakan penyelenggara multipleksing di 16 provinsi. Sebanyak 38 wilayah layanan siaran telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur multipleksing dan melanjutkan pendistribusian set-top-box (STB) gratis bagi Rumah Tangga Miskin.
"VIVA bekerja sama dengan penyelenggara multipleksing lainnya agar ANTV dan tvOne bersiaran di 34 provinsi." kata dia.
Sementara untuk mengantisipasi persaingan TV FTA yang semakin ketat, menurut dia, ANTV berkolaborasi dengan content creators dan menayangkan variasi program baru seperti program entertainment, series sinetron lokal, program olahraga, talent search, dan program musik spesial.
VIVA membukukan pendapatan Rp 1,3 triliun per September 2022. EBITDA tercatat meningkat sebesar 46% year on year menjadi Rp 149,6 miliar dibandingkan Rp 102,2 miliar di periode yang sama tahun lalu. Peningkatan kinerja keuangan tersebut didukung oleh kinerja entitas anak, PT Intermedia Capital Tbk yang membukukan kenaikan pendapatan Rp 992,5 miliar per September 2022 dibandingkan Rp986,4 periode yang sama tahun 2021.