Krakatau Steel (KRAS) Jual 2 Anak Usaha ke TPIA Rp 3,24 Triliun

PT. Krakatau Steel
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mencatatkan rekor produksi bulanan baja lembaran dingin atau baja Cold Rolled Coil (CRC) yang merupakan rekor produksi terbanyak sepanjang sejarah pabrik Cold Rolling Mill (CRM) berdiri yaitu sebanyak 81.342 ton di penutupan produksi CRC pada 31 Oktober 2021. Rekor tertinggi sebelumnya dilakukan Krakatau Steel di bulan Juli 2008 untuk produk baja CRC dengan pencapaian sebesar 80.032 ton.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
3/1/2023, 16.52 WIB

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) melalui anak usahanya, PT Krakatau Sarana Infrastruktur (PT KSI), menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat atau conditional shares sale and purchase agreement (CSPA) sekaligus penandatanganan perjanjian shareholders agreement (SHA) dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) senilai Rp 3,24 triliun. Penandatanganan keduanya dilakukan pada hari ini, Selasa (3/1).

Direktur Utama PT KSI Agus Nizar Vidiansyah mengatakan, penandatanganan CSPA dan SHA tersebut merupakan rangkaian dari proses divestasi saham PT KSI pada anak perusahaannya yaitu PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL) dan PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI). 

"Dalam CSPA disepakati rencana pembelian saham PT KSI di PT KDL oleh Chandra Asri adalah sebesar 70% dan saham PT KSI di PT KTI oleh Chandra Asri sebesar 49% dengan nilai total sebesar Rp 3,24 Triliun," ujar Agus dalam keterangan resminya, Selasa (3/1).

Kedua perjanjian tersebut tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT KSI Agus Nizar Vidiansyah dan Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra disaksikan oleh Direktur Utama KRAS Silmy Karim.

Agus menyampaikan bahwa proses divestasi anak usaha PT KSI dilakukan untuk keperluan pemenuhan kewajiban PTKS sesuai dengan perjanjian kredit

Restrukturisasi dengan kreditur juga guna mewujudkan sinergi bisnis antara Chandra Asri dan KS Grup.

Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra menyampaikan bahwa Chandra Asri sangat antusias untuk mengeksekusi strategi program M&A untuk memposisikan perusahaan pada pertumbuhan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.

 “Akuisisi bold-on ini didukung dengan arus kas yang stabil dan tangguh, serta dukungan dari bank untuk pendanaan Chandra Asri. Strategi ini semakin meningkatkan fundamental bisnis kami dan membuka banyak sinergi menarik. Antara lain untuk diversifikasi pendapatan dalam utilitas pendukung, serta selaras dengan rencana ekspansi kompleks petrokimia kedua dan industri hilir berskala dunia,” ujar Erwin.



Reporter: Zahwa Madjid