Emiten pertambangan batu bara, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatatkan pembelian saham perseroan yang dilakukan oleh Presiden Direktur BYAN, Low Tuck Kwong. Konglomerat terkaya pertama di Indonesia itu kembali memborong 1,28 juta saham Bayan Resources.
Low Tuck Kwong membeli saham Bayan seharga Rp 20.839,52 per saham. Jika dikalkulasikan, Low Tuck Kwong membeli saham perusahaan senilai Rp 26,70 miliar. Adapun, tanggal transaksi dilakukan pada 29 dan 30 Desember 2022 dengan kepemilikan saham langsung.
"Tujuan dari transaksi ini untuk investasi dengan status kepemilikan langsung," tulis pengumuman perusahaan.
Dengan demikian kepemilikan sahamnya bertambah menjadi 20,313 miliar saham atau 60,94% dari keseluruhan jumlah saham. Sebelumnya, saham Low Tuck Kwong 20,312 miliar saham. Pembelian ini menambah daftar dirinya yang terus membeli saham perusahaan, bahkan terbilang cukup sering dengan jumlah yang tidak sedikit.
Menurut data The Real Time Billionaires List Forbes, hingga Rabu (4/1), kekayaan Low Tuck Kwong bertambah sebesar US$ 463 juta menjadi US$ 28,9 miliar. Hal ini menjadikannya terus bercokol di posisi puncak orang terkaya Tanah Air melampaui kekayaan Hartono Bersaudara pemilik Grup Djarum.
Terakhir kali Low Tuck Kwong membeli 814.600 saham Bayan Resources pada 12 hingga 16 Desember. Dia membeli saham BYAN seharga Rp 13.104,80 per saham. Jika diakumulasikan, dirinya mengeluarkan dana Rp 10,66 miliar untuk membeli saham tersebut.
Low Tuck Kwong tercatat pernah menjual sebanyak 1,51 miliar saham dengan harga Rp 30.000 per saham. Dari divestasi tersebut, kepemilikan sahamnya di BYAN berkurang menjadi 60,95% atau sebanyak 2,031 miliar saham dari sebelumnya 60,99%yang setara 2,033 miliar saham.
Adapun, BYAN membukukan kenaikan pendapatan dan laba yang fantastis. Selama periode Januari-September 2022 pendapatan BYAN mencapai US$3,34 miliar, naik 91,5% dibanding Januari-September tahun lalu.
Sepanjang Januari-September 2022 BYAN juga berhasil mencetak laba bersih US$1,62 miliar, melonjak 148,9% dibanding laba periode sama tahun sebelumnya.
Menurut keterbukaan informasi perusahaan yang dirilis 9 Desember 2022, direksi BYAN akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2022 senilai US$1 juta atau US$0,03 per saham.
Dikenal sebagai raja batu bara, Low Tuck Kwong, pria kelahiran Singapura ini adalah pendiri perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia, Bayan Resources.
Sebelum menjadi salah satu pengendali di perusahaan batu bara terbesar, Low Tuck Kwong menghabiskan masa mudanya dengan bekerja untuk perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura. Kemudian ia pindah ke Indonesia pada tahun 1972.