Emiten alat berat dan pertambangan Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) telah merealisasikan pembelian kembali atau buyback 98,32 juta saham. Nilai itu setara Rp 3,18 triliun yang dilaksanakan pada periode 12 Juli 2022 sampai dengan 11 Januari 2023.
Terkait aksi korporasi tersebut, perseroan telah mengalokasikan dana hingga Rp 5 triliun dengan ketentuan tidak akan melebihi 20% dari modal disetor, dan paling sedikit saham yang beredar yaitu 7,5%.
"Aksi tersebut tidak berdampak secara material terhadap kegiatan operasional, hukum, dan kondisi keuangan,” tulis Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis dalam keterangan resmi dikutip Jumat (13/1).
Perseroan optimistis, pembelian kembali saham tersebut dapat memberikan fleksibilitas bagi perusahaan dalam mengelola modal jangka panjang. Di mana saham treasuri dapat dijual kembali di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal.
"Tindakan yang diambil perseroan diyakini bahwa buyback tidak akan berdampak negatif yang material bagi kegiatan dan pertumbuhan usaha," katanya.
Pasalnya, kata Sara, UNTR memiliki modal dan arus kas yang cukup untuk melakukan dan membiayai seluruh kegiatan usaha, kegiatan pengembangan usaha, kegiatan operasional, serta pembelian kembali saham.
Di sisi lain, anak usaha PT Astra International Tbk. ini juga menyiapkan belanja modal capital expenditure (capex) sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 15,5 triliun. Perusahaan akan menggunakan belanja modal tersebut untuk menambah alat berat. Hal ini dilakukan perseroan untuk meningkatkan produktivitas bisnis anak usahanya yaitu PT Pamapersada Nusantara (PAMA).
"Dari belanja modal US$ 1 miliar, sebesar US$ 800 sampai US$ 900 juta digunakan untuk segmen kontraktor penambangan guna mengganti alat berat yang telah usang serta rekondisi alat berat," kata Sara kepada Katadata.co.id, Kamis (12/1).
Perseroan meraup pendapatan bersih Rp 91,53 triliun hingga September 2022 atau naik 36,82% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 57,82 triliun. Adapun, pendapatan berasal dari penjualan barang mencapai Rp 55,14 triliun dan pendapatan jasa sebesar Rp 36,38 triliun.
Dari segmen usaha mesin konstruksi, perseroan mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 107% menjadi 4.534 unit dibandingkan tahun lalu sebesar 2.194 unit. Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar alat berat sebesar 28%.
Pada perdagangan Jumat ini (13/1), harga saham United Tractors melemah 3,21% ke level Rp 24.150 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 90,80 triliun. Harga saham UNTR masih melemah 7,83% sejak awal tahun.