Sosok Lo Kheng Hong memang sudah tidak asing lagi di dunia saham. Investor kawakan yang sering disebut Warren Buffet-nya Indonesia baru-baru ini mendapatkan penghargaan.
Lo Kheng Hong biasa dia disapa terpilih sebagai Inspiring Investor dari Sinarmas Aset Manajemen. Penghargaan itu diraihnya pada acara Investor Appreciation Night and Market Outlook: Journey to Recover yang digelar Kamis (19/1) malam.
"Bapak Lo Kheng Hong dipilih sebagai Inspiring Investor oleh Sinarmas Asset Management karena sosoknya yg inspiratif di tengah masyarakat. Sosoknya yang bersahaja dan kerap menghadirkan dialog bernutrisi selalu menjadi acuan bagi seluruh investor dalam beraktivitas di pasar modal Indonesia," ujar Direktur Utama Sinarmas Asset Management Alex Setyawan WK kepada katadata.co.id, Jumat (20/1).
Lo Kheng Hong mengawali investasi di pasar modal saat usianya menginjak 30 tahun. Dia masih bekerja di bank saat mulai menjadi investor saham. Kemudian dia berhenti dari pekerjaannya dan memutuskan menjadi full-time investor pada usia 37 tahun.
"Mengapa saya berhenti, karena saya ingin fokus karena kalau saya bekerja saya harus banyak kepusingan. Ada target dari direksi yang harus saya penuhi, saya harus melayani nasabah, makanya saya keluar biar bisa fokus,” katanya dikutip dari podcast bersama Syailendra Capital.
Tujuh tahun perjalanan investasi, tokoh legendaris pasar modal Indonesia ini mengaku sudah dapat untung cukup banyak sehingga berani berhenti bekerja. Sampai saat ini, Lo Kheng Hong bukan hanya tidak bosan menjadi investor, tapi juga makin hari makin cinta dan makin bergairah.
“Karena menjadi investor saham di BEI begitu nikmat dan mengasyikkan, kita hidup santai saja tapi dapat duitnya banyak sekali. Bahkan kalau ditanya kapan berhenti? Saya akan menjadi investor saham sampai akhir hidup saya, sampai dipanggil oleh yang kuasa,” kata pria kelahiran 20 Februari 1959 itu.
Adapun salah satu strategi sukses Lo Kheng Hong menjadi investor individu adalah memegang saham perusahaan besar yang sudah jelas kinerjanya dan terus bertumbuh.
“Ketika kita memiliki saham wonderful company, kita tidur saja bisa menghasilkan uang lebih banyak hasilnya daripada orang yang kerja keras. Hanya tidur saja padahal,” ujar dia.
Dia juga memilih jadi investor saham dan tidak membangun usaha sendiri. Sebab menurutnya dengan memegang saham tersebut, Lo Kheng Hong seperti sudah punya perusahaan besar.