Tujuh Emiten Konglomerat Hermanto Tanoko Mana Yang Paling Cuan?

Istimewa
Hermanto Tanoko, melalui PT Tancorp Bangun Indonesia mengakuisisi 55% saham emiten keramik, PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
25/1/2023, 16.33 WIB

Grup Tancorp milik konglomerat Hermanto Tanoko menambah daftar perusahaan miliknya yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kali ini, Tancorp memboyong PT Penta Valent Tbk (PEVE) untuk melakukan pencatatan umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Emiten distributor produk farmasi tersebut mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (24/1).  Penta Valent merupakan emiten ke tujuh milik Hermanto Tanoko yang melantai di BEI.

Gurita bisnisnya menjadikan Hermanto Tanoko sebagai orang terkaya nomor 11 di Indonesia versi The Real-Time Billionaires Forbes bersama sang kakak Wijono Tanoko. Dikabarkan kekayaan yang dimilikinya sebesar US$ 3,3 miliar atau setara dengan Rp 43,05 triliun.

Kekayaan Hermanto Tanoko ditopang dengan bisnisnya yang beragam. Dia memiliki 41 bisnis usaha yang didukung dengan banyak perusahaan. 

“41 bisnis usaha, PT-nya banyak,” ungkap Hermanto Tanoko dikutip dari kanal YouTube-nya, Rabu (25/1).

Tercatat dirinya melalui Tancorp Group memiliki sejumlah perusahaan terbuka, sebut saja produsen air minum kemasan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Mega Printis Tbk (ZONE), PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), dan PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau Cat Avian.

Tak hanya itu, Hermanto Tanoko lewat Tancorp juga sudah menguasai 752,63 juta saham PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) atau dengan porsi kepemilikan 62,55%. Teranyar PT Penta Valent Tbk (PEVE).

Lalu, dari beberapa perusahaannya yang sudah tercatat di BEI manakah yang paling cuan?

Pertama, CLEO yang mulai melantai di Bursa Efek Indonesia pada 5 Mei 2017. CLEO IPO sebanyak 450 juta saham di harga Rp115 per saham. PT Tancorp Global Abadi memiliki sebanyak 6,69 miliar saham atau 55,79% dan PT Tancorp Global Sentosa memiliki 2,53 miliar atau setara 21,09% dari seluruh saham. Keduanya merupakan pengendali CLEO.

Hingga penutupan perdagangan Rabu (25/1) CLEO turun 2,88% ke level Rp 472 per saham. Namun jika melihat pergerakan saham dalam lima tahun terakhir, perusahaan produksi air minum kemasan ini sudah meningkat 308,6%.

Kedua, emiten properti dan real estate RISE yang listing pada 9 Juli 2018. Saat IPO, perseroan menerbitkan sebanyak 1,5 miliar saham di harga 163 per saham. PT Tancorp Global Sentosa memiliki saham sebanyak 8,78 miliar atau 80,3% serta menjadi pengendali RISE.

Melihat pergerakan saham dalam tiga tahun terakhir, RISE sudah meningkat 45,5%. Namun pada perdagangan hari ini RISE berada dalam zona merah dengan penurunan 1,02% menjadi Rp 975 per saham.

Ketiga, CAKK emiten keramik ini mulai melantai di BEI pada 31 Oktober 2018 dengan menawarkan 300 juta saham di harga Rp 168 per lembar. PT Tancorp Bangun Indonesia menjadi pengendali CAKK dengan total kepemilikan mencapai 752,6 juta saham atau 62,54%. 

Pada perdagangan hari ini, CAKK meningkat 0,54% menjadi Rp 185 per saham. Adapun dalam tiga tahun terakhir saham ini mengalami kenaikan 135,9%.

Keempat, DEPO yang listing pada 25 November 2021. Emiten yang bergerak pada bidang ritel bahan bangunan ini menawarkan 1,02 miliar saham di harga Rp 482 per saham. PT Tancorp Surya Sukses menjadi pengendali dengan kepemilikan 1,59 miliar saham atau setara dengan 23,5% dari total saham yang beredar. Sejak listing hingga saat ini, saham DEPO turun 21,94% ke Rp 484 per saham.

Kelima, AVIA resmi listing dengan menawarkan 6,20 miliar saham di harga Rp 930 per lembar. PT Tancorp Surya Sentosa menjadi pemegang saham pengendali dengan memegang 22,67 miliar saham atau 36,6%. 

Pada perdagangan hari ini, saham AVIA naik 0,75% ke level Rp 670 per saham. Adapun kapitalisasi pasar mencapai Rp 41,5 triliun. Namun, dalam satu tahun terakhir AVIA mengalami penurunan hingga 26,3%.

Keenam, ZONE emiten ritel fesyen dalam portofolio Tancorp milik konglomerat Hermanto Tanoko yang terkenal dengan merek Manzone. Dalam tiga tahun terakhir, saham ZONE sudah mengalami kenaikan hingga 174,1%.

Terakhir ketujuh, PEVE emiten distributor produk farmasi mencatatkan saham perdana di BEI pada Selasa (24/1). Penta Valent melepas sebanyak 353,12 juta saham atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harga penawarannya Rp 149 per saham sehingga perseroan meraup dana Rp 52,61 miliar.

Melihat pergerakan saham PEVE hari ini, mengalami kenaikan hingga 22% atau menyentuh angka Rp 244 per saham. Adapun volume perdagangan mencapai 555,5 juta dengan frekuensi sebanyak 64.346 kali. Sedangkan kapitalisasi pasar menyentuh Rp 430,8 miliar. Sebelumnya pada hari pertama listing, saham PEVE sentuh auto reject atas (ARA) setelah naik 34,23%.

Reporter: Zahwa Madjid