Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) naik kencang pada perdagangan Selasa (28/2). Saham anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu bahkan sempat melesat hampir 20% tepatnya 19,46% atau 4.900 poin ke posisi Rp 30.075 per sahamnya sesaat setelah pembukaan perdagangan Bursa.
UNTR pun menyandang sebagai saham top gainers pada sesi I hari ini dengan menguat 12,81% atau 3.225 poin menjadi Rp 28.400. Tak hanya UNTR, saham ASII juga ternyata menempati posisi top gainers ke dua setelah naik 6,47% atau 375 poin ke posisi Rp 6.175.
Adapun pada pukul 13.51 waktu JATS saham UNTR masih bertahan dengan kenaikan di angka 12%.
Kenaikan disulut usul pembagian dividen final tahun buku 2022 sebesar Rp 6.185 per saham. Perseroan akan meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada April 2023.
“Direksi United Tractors merencanakan untuk mengusulkan dividen final yang lebih tinggi, yaitu sebesar Rp 6.185 per saham. Dividen final ini akan diusulkan bersama dengan dividen interim Rp 818 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2022,” ungkap Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K. Loebis dikutip Selasa (28/2).
Dengan demikian, total dividen emiten berkode saham UNTR tersebut menjadi sebesar Rp 7.003 per saham untuk tahun buku 2022.
Adapun usulan direksi atas dividen final yang lebih tinggi itu didasarkan atas profitabilitas perseroan yang sangat baik. Didukung oleh tingginya harga batu bara pada 2022 yang belum pernah terjadi sebelumnya serta kinerja operasional yang solid.
UNTR percaya bahwa fundamental operasional dan kondisi neraca yang kuat akan memungkinkan perseroan untuk terus menyalurkan modal di Indonesia dan mempercepat strategi transisi. Sehingga perseroan dapat meningkatkan pendapatan bisnis non batu bara serta mengembalikan sebagian excess capital kepada pemegang saham.
Tahun lalu United Tractors membukukan laba bersih senilai Rp 21 triliun, melonjak 104,34% dari realisasi laba bersih di periode tahun 2021 sebesar Rp 10,28 triliun. Alhasil, laba per saham UNTR naik Rp 5.679 dari sebelumnya Rp 2.756.
UNTR membukukan pendapatan bersih Rp 123,6 triliun pada 2022 atau meningkat 55,56% dari Rp 79,46 triliun.
Sepanjang 2022, divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi United Tractors berkontribusi sebesar Rp 12,7 triliun, melambung 107% dibandingkan tahun 2021. Kenaikan disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan, dan pertambangan batu bara yang diuntungkan oleh harga batu bara yang sangat tinggi.
Sementara itu, penjualan alat berat Komatsu meningkat 86% menjadi 5.750 unit dan pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.
Bisnis kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), mencatat peningkatan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 12% menjadi 954 juta bank cubic metres, sementara peningkatan produksi batu bara tercatat relatif stabil, yaitu sebesar 116 juta ton.
Anak usaha UNTR di bidang pertambangan juga melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 10% menjadi 9,9 juta ton, termasuk penjualan 2,4 juta ton batu bara metalurgi.
Di sisi lain, PT Agincourt Resources, anak usaha yang 95% sahamnya dimiliki UNTR, melaporkan penurunan penjualan emas sebesar 13% menjadi 286.000 ons.
Sedangkan perusahaan kontraktor umum yang 82,2% sahamnya dimiliki UNTR, yaitu PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mencatat rugi bersih yang lebih rendah sebesar Rp 449 miliar dibandingkan rugi bersih Rp 696 miliar pada tahun sebelumnya. Rugi bersih ini terutama karena perlambatan penyelesaian beberapa proyek.