Lo Kheng Hong Bahas Saham BCA yang Bagi Dividen Pagi Ini

Foto: Dok. SBM ITB
Investor kawakan Lo Kheng Hong
Penulis: Lona Olavia
16/3/2023, 09.33 WIB

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Kamis (16/3) pukul 09.30 WIB dengan salah satu agendanya yakni pembagian dividen. Melihat realisasi laba bersih yang mencapai Rp 40,7 triliun pada 2022, nilai dividen tahun ini diprediksi meningkat. 

Menilik kinerja BCA yang cemerlang dan juga gencar membagikan dividen tiap tahun, investor saham kawakan Lo Kheng Hong kembali menyinggung BCA.

Kali ini kepemilikan saham BCA dibandingkannya dengan gaya hidup mewah. Menurutnya alangkah lebih bijaksana jika uang yang dihasilkan lebih banyak dipergunakan untuk berinvestasi di saham daripada dihabiskan hanya untuk beli barang mahal yang nilainya akan turun di kemudian hari.

“Menjadi kaya itu penting tapi kelihatan kaya tidak penting. Bahkan karena ingin terlihat kaya bisa menghabiskan uang banyak. Contohnya beli mobil mau pamer, dia lupa bahwa ada depresiasi, nilainya tiap tahun berkurang dan akhirnya jadi besi tua. Coba berapa banyak yang dihabiskan untuk beli mobil kalau dibelikan untuk saham BCA, sebagai contoh,” katanya dalam Webinar More Marketplace Insight 2023 : Rise Up & Be Victorious yang digelar Rabu (15/3) malam.

BCA 23 tahun lalu saat go public harga sahamnya saat itu Rp 1.400 per saham dan kini sudah melonjak sekitar 24.000 persen. BCA pun lantas sudah melakukan pemecahan saham berkali-kali (stock split) dengan rasio saham yang berbeda-beda. Misalnya saja 1 jadi 2, 2 jadi 4, 4 jadi 8, 5 jadi 40. Satu saham BBCA dahulu kini telah menjadi 40 saham setelah dilakukan stock split.

“Kalau dia beli mobil mewah mungkin jadi besi tua, dalam investasi itu rugi besar,” ujar Pak Lo, sapaan akrabnya. 

Menjadi hemat menurutnya juga menjadi bijak karena selain bisa membuat orang tak iri hati, bisa juga terhindar dari perbuatan kriminal.

“Gaya hidup pamer bahaya karena membuat orang lain jadi iri juga kita bisa dirampok. Bahaya untuk dirinya sendiri. Hemat dan irit konotasinya positif, kalau pelit konotasinya negatif. Ingat peribahasa hemat pangkal kaya,” ucapnya.

Sebelumnya, Head of research Team II Mirae Asset Indonesia Handiman Soetoyo memprediksi akan terjadi kenaikan dividen di BCA. Apalagi kenaikan besaran dividen sejalan dengan limpahan pendapatan laba bersih yang dibukukan perseroan pada tahun buku 2022 mencapai Rp 40,7 triliun atau naik 20,6 persen secara tahunan.

Dia pun memprediksi bahwa dividend yield BBCA berada pada level 2,23 persen. Di mana besaran dividend per share (DPS) yang akan dibagikan perseroan kepada para pemegang saham diperkirakan berada pada kisaran Rp 194,35 atau naik pada pada sekitar 20 persen hingga 30 persen dibandingkan DPS tahun buku 2021 sebesar Rp 145. 

Dia pun memprediksi bahwa BCA tahun ini masih akan melanjutkan tren positif. "Top picks kami ada di BCA dan Bank Mandiri yang mana target price BCA kita tetapkan ada di Rp 10.100 dan Bank Mandiri di Rp 12.300," katanya.

Sementara itu jelang pembagian dividen saham BBCA pada pukul 09.17 Waktu JATS terpantau turun 50 poin atau 0,60% ke posisi 8.275. Penurunan BBCA di tengah kekhawatiran akan krisis perbankan dunia akibat Credit Suisse diambang kebangkrutan.