Tambang Nikel Grup Harita Akan Lepas 13% Saham IPO

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Ilustrasi. PT Trimegah Bangun Persada (NCKL) akan menawarkan maksimal 13% saham IPO.
17/3/2023, 21.35 WIB

Perusahaan pertambangan milik Grup Harita, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) akan menawarkan 12% hingga 13% saham ke publik saat initial public offering (IPO). Angka ini lebih rendah dari yang disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 18% atau setara 12,09 miliar saham.

Presiden Direktur NCKL Roy A. Arfandy menargetkan akan meraup dana segar sekitar US$ 650 juta atau sekitar Rp 9,7 triliun dalam aksi korporasi ini. Roy mengatakan harga penawaran saham yaitu Rp 1.220 sampai Rp 1.250 dengan nominal Rp 100 per saham.

"Dana itu mendukung penyelesaian konstruksi proyek, menambah kapasitas produksi, melunasi sebagian pinjaman Perseroan serta tambahan modal kerja perseroan," kata Roy saat paparan publik di Jakarta, Jumat (17/).

Direktur Trimegah Bangun Persada Suparsin Darmo Liwan menyampaikan, alasan perusahaan melepas 12% hingga 13% atau lebih kecil dari yang disetujui OJK. Menurutnya target perolehan dana IPO senilai Rp 9,7 triliun sudah cukup untuk kebutuhan perusahaan.

"Kami tawarkan 12% sampai 13%. Tidak sampai maksimal dari OJK yaitu 12,09 miliar saham," katanya.

NCKL akan membagikan dividen kepada pemegang saham minimum 30% dari laba bersih, tergantung pada arus kas dan rencana investasi, hukum dan peraturan Indonesia, serta persyaratan lainnya.

"Perseroan telah membagikan dividen sejak tahun 2012 dan direncanakan akan melakukan pembagian dividen menggunakan tahun buku 2022 yang akan dibagikan pada tahun 2023," ujarnya.

Saham NCKL akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023. Sebagai informasi, pendapatan NCKL dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp 9,04 triliun selama periode Januari hingga November 2022 naik 17,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

NCKL juga mencatat pendapatan lain sebesar Rp 231,30 miliar, meningkat 255,82% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 65 miliar. Perseroan juga berhasil menekan beban penjualan, umum dan administrasi sebesar 9,05% dari Rp873,45 miliar menjadi Rp 794,43 miliar.

Adapun, laba periode berjalan NCKL melesat 207,95% dari Rp1,39 triliun per November 2021 menjadi Rp 4,30 triliun per 30 November 2022. Laba per saham ikut naik dari Rp 23,16 per lembar saham menjadi Rp 78,63.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail