Emiten garmen, PT Trisula International Tbk (TRIS) membagikan dividen senilai Rp 20,23 miliar. Dividen tersebut berasal dari 31% laba bersih untuk tahun buku 2022.
Aksi korporasi ini telah mendapat persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Senin (10/4).
Direktur Utama TRIS Widjaya Johan mengatakan, pembagian dividen yang meningkat dari sebelumnya merupakan cerminan dari kinerja perusahaan yang terus naik pada 2022.
Walau demikian, Johan mengatakan perusahaan akan selalu berhati-hati sebab tantangan gejolak ekonomi di level global yang merupakan dampak dari perang Rusia dan Ukraina.
"Dividen yang dibagikan melesat 268% dari dividen yang dibagikan TRIS pada 2021 yaitu Rp 5,5 miliar dan kami bersyukur TRIS membukukan kinerja yang baik," katanya dalam paparan publik pada Senin (10/4).
Selain itu, TRIS menargetkan adanya pertumbuhan penjualan 5% dibandingkan hasil yang dicapai pada 2022. Widjaya mengatakan peluang terbanyak masih dengan pengembangan ekspor ke Amerika Serikat, Jepang, dan Australia dengan produk-produk pakaian untuk fasion, sport, atau pun untuk seragam.
"Selain itu, TRIS juga sudah melakukan peningkatan kapasitas produksi secara organik yaitu dengan pengaturan dari sisi sistem yang teritegrasi anak-anak perusahaan TRIS maupun pihak luar atau sebagai outsourcing kami," katanya.
TRIS turut menargetkan pertumbuhan kapasitas produksi pada 2023 yaitu 8% hingga 10% dari kapasitas yang sudah dilakukan di 20222.
Adapun, TRIS membukukan kenaikan penjualan neto sebesar 36,4% sepanjang tahun 2022. Perusahaan mengantongi penjualan bersih senilai Rp 1,49 triliun sepanjang tahun 2022 dari tahun sebelumnya Rp 1,09 triliun.
Melansir laporan keuangannya yang dipublikasikan Senin (20/3), naiknya penjualan ikut mendorong peningkatan pada beban pokok penjualan. Per Desember 2022, beban pokok penjualan TRIS meningkat 5,74% menjadi Rp 1,16 triliun dari sebelumnya Rp 1,09 triliun sepanjang tahun 2021.
Laba bruto Trisula International melesat 48,21% menjadi Rp 336 miliar pada 2022 dari Rp 227,15 miliar pada 2021. Perseroan juga mencatatkan peningkatan laba usaha 144% menjadi Rp 107,08 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 43,77 miliar.
Sementara itu, laba bersih perusahaan naik 631% ke posisi Rp 34,16 miliar dari tahun sebelumnya Rp 4,67 miliar.