Emiten laboratorium klinik PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 222,9 miliar atau sekitar 60% dari laba tahun buku 2022.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kamis (13/4) perseroan menetapkan jumlah pembagian dividen tunai tersebut setara dengan Rp 237,9 per lembar saham. Adapun dividen akan dibayarkan kepada 937,7 juta saham.
"Prodia berhasil mempertahankan kinerja yang positif dan membukukan profitabilitas pada 2022. Hal ini dapat diraih berkat ragam inovasi pengembangan yang variatif serta berbagai fitur digital guna memaksimalkan layanan," kata Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, Kamis (13/4).
Sepanjang 2022, Prodia membukukan penurunan pendapatan sebesar 17,74% menjadi sebesar Rp 2,18 triliun dari tahun sebelumnya 2,65 triliun di tengah melandainya penyebaran pandemi Covid-19.
Melansir publikasi laporan keuangan perusahaan, sokongan pendapatan dari laboratorium merosot 19,17% pada tahun 2022 menjadi Rp 1,93 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,39 triliun.
Sementara raihan pendapatan dari segmen non laboratorium naik tipis 2% menjadi Rp 233,72 miliar pada periode 2022. Pada 2021, pendapatan dari non laboratorium yaitu Rp 228,97 miliar.
Di samping itu, beban pokok pendapatan Prodia turun 16,18% menjadi Rp 854,53 miliar pada kuartal IV 2022. Dibandingkan dengan kuartal IV 2021 yang sebesar Rp 1,01 triliun.
Lalu beban usaha perusahaan naik 1,59% hingga akhir 2022 menjadi Rp 890,03 miliar. Beban usaha Prodia pada kuartal IV 2021 tercatat senilai Rp 876,06 miliar.
Penurunan pendapatan itu menyebabkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Prodia turun 40,36% menjadi Rp 371,64 miliar dari tahun sebelumnya Rp 623,23 miliar.