PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan bagikan dividen dari laba tahun buku 2022 sebesar Rp 1,76 triliun. Hal tersebut berdasarkan putusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung Rabu (3/5).
Setiap pemegang saham berhak memperoleh dividen tunai senilai Rp 38 setiap saham. Nilai ini meningkat 8,57% dari dividen yang dibagikan tahun lalu.
Adapun, rasio pembayaran atau dividend payout ratio Kalbe Farma sebesar 52,5% dari perolehan laba bersih tahun 2022.
Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, dalam tahun 2023 perseroan tetap optimis akan potensi pertumbuhan dan memproyeksikan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 13%-15%.
Perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 trilliun untuk meningkatkan kapasitas produksi dan jaringan distribusi perseroan.
“Anggaran belanja juga akan digunakan untuk pemeliharaan dan penyelesaian proyek yang sedang berjalan. Dengan mempertimbangkan arus kas dan kebutuhan dana operasional maupun investasi,” ujar Vidjongtius dalam konferensi pers RUPST Kalbe Farma, Rabu (3/5).
Sebagai informasi, KLBF kantongi penjualan Rp 7,9 triliun sepanjang kuartal I 2023. Penjualan ini meningkat 12,1% dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 7 triliun. Manajemen Kalbe menjelaskan dalam keterangan resminya bahwa pemulihan kondisi makro ekonomi pasca pandemi menciptakan peluang pertumbuhan.
Secara rinci dari segi pertumbuhan dan kontribusi per divisi, obat resep perseroan membukukan peningkatan penjualan sebesar 27,5% menjadi Rp 1,9 triliun dari Rp 1,5 triliun di kuartal I 2022, serta menyumbang 24,8% dari total penjualan bersih perseroan.