Perusahaan konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana melakukan divestasi aset dari sejumlah ruas tol yang dimilikinya guna menekan beban utang yang tinggi.
Bila merujuk pada laporan keuangan perseroan, total aset Waskita mencapai Rp 98,22 triliun pada kuartal pertama 2023. Dibandingkan dengan aset pada akhir Desember 2022 yaitu Rp 98,23 triliun. Aset ini terdiri dari liabilitas senilai Rp 84,38 triliun dan ekuitas Rp 8,72 triliun. Total liabilitas WSKT juga terbilang besar, karena mencapai 86% dari total aset.
Secara rinci, utang Waskita Karya pada kuartal I 2023 didominasi utang jangka panjang dengan nilai Rp 63,1 triliun, sedangkan utang jangka pendeknya Rp 21,2 triliun. Selain itu, terdapat utang obligasi bersih yang akan jatuh tempo dalam satu tahun dengan nilai Rp 5,2 triliun.
Untuk menekan beban utang yang tinggi itulah, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir akan melaksanakan divestasi kepemilikan ruas jalan tol milik perusahaan di tengah masih tertundanya penyaluran Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Waskita.
Adapun, divestasi ruas jalan tol ini akan dilaksanakan hingga 2025 dengan melihat kondisi pasar agar nilainya sesuai. Saat ini, divestasi pada ruas tol lainnya masih dalam penjajakan.
Catatan Kadatadata, Waskita sebelumnya telah melakukan divestasi dua ruas tol kepada Indonesia Investment Authority (INA) yaitu Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang pada September 2022.
Lalu, berapa jalan tol yang dimiliki WSKT saat ini? Berikut rinciannya:
1. Tol Pemalang-Batang di Jawa Tengah : 39 km
2. Tol Depok-Antasari di Jabodetabek : 28 km
3. Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi di Jawa Barat : 54 km
4. Tol Pasuruan-Probolinggo di Jawa Timur : 39,87 km
5. Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Jawa Barat : 60 km
6. Tol Kuala Tanjung-Tb Tinggi-Parapat di Sumatera Utara : 143 km
7. Kayu Agung-Palembang-Betung di Sumatera Selatan : 112 km
8. Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu di Jabodetabek : 17 km
9. Tol Cimanggis-Cibitung di Jawa Barat : 26 km
10. Tol Kria-Legundi-Bunder-Manyar di Jawa Timur : 29 km
Perusahaan juga melakukan divestasi terhadap lima ruas tol yang dilakukan hingga 2025 mendatang. Lima ruas tersebut antara lain, ruas tol Jalan Tol Pemalang-Batang, Jalan Tol Depok-Antasari, Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo, Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Selain itu, perusahaan memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung lebih dari 50% saham pada entitas anak. Serta mempunyai kendali atas manajemen entitas anak yang dikonsolidasi. Berikut rinciannya :
1. PT Waskita Toll Road
Perusahaan memiliki jenis usaha jalan tol yang beroperasi secara komersial pada 2014. Namun, perusahaan masih membukukan kerugian Rp 160,15 miliar hingga kuartal pertama 2023. Adapun, persentase kepemilikan perseroan di WTR yaitu 92,3. Jumlah aset Rp 65,13 triliun.
2. PT Waskita Beton Precast Tbk
Lalu ada Waskita Beton Precast dengan jenis usaha Industri Pabrikasi dengan tahun operasi komersil 2014. Persentase kepemilikannya di WBP yaitu 59,9%, ada pun jumlah asetnya Rp 5,66 miliar. Perusahaan tercatat mencatatkan laba bersih periode berjalan pada kuartal pertama Rp 16,71 miliar.
3. PT Waskita Karya Realty
Waskita Karya Realty merupakan anak usaha WSKT dengan jenis usaha di properti. Persentase kepemilikan induk di perusahaan ini yaitu 99,9%, dengan jumlah aset tercatat Rp 378,88 miliar. WKR pada kuartal pertama 2023 membukukan kerugian Rp 23,46 triliun.
4. PT Waskita Karya Infrastruktur
Jenis usaha Waskita Karya Infrastruktur yaitu industri pabrikasi dan investasi dengan total aset Rp 825,37 miliar, dengan persentase kepemilikan 99,9%. Waskita Karya Infrastruktur turut mencatatkan kerugian hingga Rp 17,61 miliar.
Sementara, kepemilikan tidak langsung terhadap entitas anak adalah sebagai berikut:
1. PT Waskita Sangir Energi
Persentase kepemilikan : 94,7%
Jumlah aset : Rp 378,88 miliar
Tahun operasi komersial : 2016
Jumlah laba : Rp 585,3 miliar
2. PT Waskita Wado Energi
Persentase kepemilikan : 99,99%
Jumlah aset : Rp 32,32 miliar
Tahun operasi komersial : dalam tahap pengembangan
Jumlah laba : Rp 55,88 juta
3. PT Trans Jabar Tol
Persentase kepemilikan : 99,99%
Jumlah aset : Rp 6,82 triliun
Tahun operasi komersial : Februari 2019
Jumlah Rugi : Rp 12,49 miliar
4. PT Pemalang Batang Toll Road
Persentase kepemilikan : 60%
Jumlah aset : Rp 7,66 triliun
Tahun operasi komersial : November 2018
Jumlah Rugi : Rp 39,57 miliar
5. PT Waskita Sriwijaya Tol
Persentase kepemilikan : 99,4%
Jumlah aset : Rp 17,52 triliun
Tahun operasi komersial : 2020
Jumlah Laba : Rp 15,51 miliar
6. PT Waskita Bumi Wira
Persentase kepemilikan : 99,91%
Jumlah aset : Rp 12,16 triliun
Tahun operasi komersial : Desember 2020
Jumlah Rugi : Rp 145,26 miliar
7. PT Waskita Transjawa Tol Road
Persentase kepemilikan : 87,8%
Jumlah aset : Rp 10,12 triliun
Tahun operasi komersial : 2015
Jumlah Laba : Rp 7,98 miliar
8. PT Transjawa Paspro Jalan Tol
Persentase kepemilikan : 99,99%
Jumlah aset : Rp 5,62 triliun
Tahun operasi komersial : 2019
Jumlah Rugi : Rp 273,88 miliar
9. PT Tol Teluk Balikpapan
Persentase kepemilikan : 80%
Jumlah aset : Rp 32,59 miliar
Tahun operasi komersil : Dalam tahap pengembangan
Jumlah Laba/Rugi : -
10. PT Waskita Fim Perkasa Realti
Persentase kepemilikan : 90%
Jumlah aset : Rp 1,32 triliun
Tahun operasi komersial : 2018
Jumlah Laba : Rp 14,76 miliar
11. PT Waskita Modern Realty
Persentase kepemilikan : 60%
Jumlah aset : Rp 471,36 miliar
Tahun operasi komersial : 2018
Jumlah Rugi : Rp 3,13 miliar