Area Tambang Grup Bakrie Bakal Operasikan Truk Listrik VKTR

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.
Presiden Komisaris PT VKTR Teknologi Mobilitas, Anindya N Bakrie (kedua kanan) didampingi Presiden Direktur PT Mayasari Group Ade Ruhyana Mahfud (kiri) melihat bus listrik usai serah terima 22 bus listrik di Pool Bus Mayasari Bakti, Cibubur, Jakarta.
Penulis: Zahwa Madjid
29/5/2023, 18.33 WIB

Emiten produsen bus listrik milik Bakrie Group, PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) atau Vektor akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan berpotensi mengantongi dana hingga Rp 1,31 triliun. 

Kendati memulai perjalanan perusahaan dengan memproduksi bus bertenaga listrik, setelah melantai,  VKTR justru akan memfokuskan dana hasil perolehan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada bisnis penjualan truk listrik atau EV Truck.

Komisaris Utama VKTR, Anindya Novyan Bakrie, menjelaskan perseroan melihat potensi pasar truk di Indonesia terus bertumbuh. 

“Data kami menunjukkan bahwa pada 2023 ini pasar EV truck diperkirakan melebihi 111.000 unit per tahun,” ujar Anindya pada wartawan di Jakarta, Senin (29/5).

Dengan sistem penjualan Business to Business atau B2B, VKTR berencana untuk menjadikan produksi truk listrik sebagai tulang punggung perusahaan. 

“Truk itu bagusnya karena saat ini jumlahnya 5,5 juta di seluruh Indonesia. Jadi truk bisa menjadi tulang punggung. Indikator pertumbuhan juga terlihat di sektor logistik. Dengan banyaknya sektor yang mulai bergeliat, maka penjualan kendaraan niaga pun diperkirakan bakal sejalan,” kata Anindya.

Anindya juga menjelaskan saat ini, salah satu perusahaan tambang milik Bakrie Group sudah menandatangani perjanjian penggunaan EV Truck milik VKTR. 

“Dari kami (Bakrie Group) kan ada pertambangan yang cukup besar, Kami juga sudah menjajaki mereka untuk lebih green jadi kalau mereka bisa lebih green kan lumayan. Sudah deal, tapi belum publikasikan karena untuk internal,” ujar Anindya.

Sebagai informasi, VKTR memiliki fasilitas berupa pabrik di Magelang, Jawa Tengah yang akan beroperasi pada Oktober mendatang. Nantinya, pabrik tersebut akan digunakan perusahaan untuk merakit  kendaraan listrik mobilitas tinggi atau high mobility commercial electric vehicle berupa bus dan truk.

Reporter: Zahwa Madjid