Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan pemberian Penyertaan Modal Negara atau PMN untuk PT Hutama Karya senilai Rp 12,5 triliun pada 2024. Hal ini bertujuan agar beberapa proyek PT Waskita Karya Tbk atau WSKT dapat diselesaikan oleh Hutama Karya.
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirdjoatmodjo mengatakan, Hutama Karya mendapat mandat untuk merampungkan dua pembangunan ruas tol yang digarap Waskita Karya. Seperti ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi dan Kapal Betung (Kayu Agung-Palembang-Betung).
Pria yang akrab disapa Tiko itu menyebut, Waskita Karya sedang dalam masa sanggah atau standstill. Serta sedang melaksanakan negosiasi dengan kreditur dan pemegang obligasi melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi atau RUPO.
"Kami mengusulkan PMN ke Hutama Karya untuk penyelesaian ruas tol," katanya kepada wartawan, dikutip Selasa (6/6).
Tiko turut mengatakan adanya kemungkinan penambahan PMN jika restrukturisasi meningkat. Namun hal ini masih didiskusikan oleh Kementerian Keuangan. "Jika restrukturisasi Waskita selesai, diharapkan nanti jadi bagian dari Hutama Karya," katanya.
Hutama Karya akan mendapatkan total nilai PMN Rp 22,5 triliun pada 2024. Adapun rencana penggunaannya, Rp 10 triliun akan dialokasikan untuk pendanaan masa operasi. Lalu sisanya yaitu senilai Rp 12,5 triliun untuk merampungkan proyek ruas tol Waskita Karya.
Sebelumnya Hutama Karya mendapatkan dana penyertaan modal negara atau PMN dengan nominal Rp 28,8 triliun untuk tahun 2023.
Direktur Utama PT Hutama Karya Budi Harto mengatakan, dana PMN tersebut untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.
“Hutama Karya diberikan tugas khusus dari pemerintah untuk menangani pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan sudah berjalan dari tahun 2015,” katanya dalam acara "Ngobrol Pagi Kementerian BUMN", Kamis (29/9).