Emiten energi PT TBS Energy Tbk berencana melakukan penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. Untuk melancarkan pelaksanaan aksi korporasi tersebut, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Kamis (8/6) esok.
Adapun modal yang didapatkan dari aksi korporasi tersebut akan digunakan perseroan untuk pengembangan usaha di sektor energi. Khususnya di sektor energi baru dan terbarukan atau renewable energy, serta kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, emiten dengan kode saham TOBA tersebut berencana untuk menerbitkan 1,4 miliar saham baru dengan nominal Rp 50 per lembar.
Pelaksanaan penambahan modal direncanakan akan dilakukan dan telah menjadi efektif selambatnya pada Mei 2024.
Bersamaan dengan rights issue, perseroan juga akan menerbitkan program Management and Employee Stock Option Program atau MESOP. Program MESOP ini bertujuan untuk meningkatkan rasa memiliki dari manajemen dan karyawan grup TOBA.
“Program MESOP diharapkan dapat meningkatkan kinerja serta loyalitas dari peserta MESOP yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja grup perseroan,” ujar manajemen dalam keterangan resminya dikutip Rabu (7/6).
Apabila rights issue dilakukan sebelum MESOP, maka aksi korporasi ini akan meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor penuh sekitar 17,3% dari modal ditempatkan dan disetor penuh saat ini. Lalu setelah melakukan MESOP, maka modal TOBA akan meningkat sebanyak-banyaknya 21,1% jumlah saham.
“Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan rights issue akan terkena dilusi kepemilikan maksimum sebesar 17,4% dari persentase kepemilikan saham TBS Energy yang dilakukan setelah MESOP,” ujarnya.
Sementara tanpa MESOP kepemilikan pemegang saham akan terdilusi sebesar 14,8%. Adapun TOBA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 161,4 juta saham dalam program MESOP dengan nilai nominal masing-masing saham Rp 50 per saham. Ini merupakan 2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam TOBA.