PT MD Pictures Tbk berencana melepas sekitar 20% saham melalui penerbitan saham baru alias rights issue. Emiten dengan kode saham FILM itu dikabarkan mengincar US$ 300 juta atau Rp 4,5 triliun (kurs Rp 14.911) selama dua tahun ke depan.
Berdasarkan laporan Nikkei Asia, dikutip Jumat (16/6) perusahaan produksi film Indonesia yang didukung Tencent tersebut juga tengah mencari pendanaan US$ 150 juta dalam enam bulan ke depan. Pendanaan itu dicari melalui rights issue dan utang.
Perusahaan produksi film Indonesia yang didukung Tencent tersebut saat ini bahkan dikabarkan sedang berbicara dengan beberapa pemain global dan lokal untuk kemitraan strategis.
"Kami berencana untuk melakukan rights issue dan menaikkan utang. Ini adalah awal dari rencana pertumbuhan baru untuk membawa grup ke level yang lebih tinggi," kata CEO Manoj Punjabi kepada DealStreetAsia baru-baru ini.
MD Pictures juga berencana untuk masuk ke dalam distribusi film dan meluncurkan platform kontennya sendiri. Hal tersebut sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi perusahaan lain untuk hal yang sama.
Kabar pasar mengira akuisisi akan dilakukan terhadap PT Net Visi Media Tbk (NETV). Namun Punjabi tidak membantah atau membenarkannya.
"Ini semua kabar angin. Belum ada pengumuman resmi, dan saya masih melihat beberapa prospek serupa lainnya. Hal utama adalah kami berencana untuk masuk ke platform dan distribusi di fase pertumbuhan selanjutnya," katanya.
MD Pictures adalah salah satu perusahaan produksi film terbesar di Indonesia dan juga memproduksi konten untuk berbagai platform. Perusahaan yang telah berkiprah selama hampir dua dekade ini telah membuat film-film terlaris, sebut saja KKN di Desa Penari, Habibie & Ainun, Ayat-ayat Cinta, Danur dan Asih.
Perseroan juga telah menjalin kemitraan dengan berbagai platform digital seperti Disney+ Hotstar, WeTV, Iflix, Viu, Netflix, Vidio dan MAXstream Telkomsel untuk mendistribusikan film.Pada tahun 2021, MD Pictures menjual sekitar 15% saham ke Tencent dengan harga sekitar US$ 50 juta yang menempatkan perusahaan tersebut di peta global. Saat ini, keluarga Punjabi memiliki 72% saham dan publik 13%.
Terkait kinerja keuangan, MD Pictures mencatat laba bersih yang menanjak secara signifikan, yakni hingga 418% dari periode sebelumnya atau nyaris mencapai Rp 160 miliar pada 2022. Peningkatan laba didukung lonjakan penjualan pada 2022 yang mencapai Rp 439,9 miliar.
Sebagai perbandingan, laba bersih sebelumnya mencapai sebesar Rp 33,7 miliar pada 2021. Sementara pada 2020, laba bersih perusahaan tersebut ambrol hingga minus hampir Rp 57 miliar. Pada masa ini Covid-19 mewabah kencang sehingga seluruh aktivitas masyarakat dibatasi secara ketat, termasuk menonton di bioskop.
Sementara sepanjang tiga bulan pertama di 2023, MD Pictures mencatat penjualan digital meroket sebesar 440,5% menjadi Rp 32,7 miliar dari Rp 6 miliar di kuartal pertama 2022 dan berkontribusi sebesar 60,8% dalam pos penjualan.
FILM mencatat penjualan Rp 61,2 miliar, turun tipis 1,6% ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 62,15 miliar. Sedangkan laba bersih MD Pictures merosot 73% ke Rp 2,9 miliar dari kuartal pertama tahun lalu Rp 10,6 miliar.