Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menyetujui untuk memperbaharui pendelegasian wewenang kepada dewan komisaris dalam rangka penerbitan saham untuk keperluan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham internasional hingga 31 Desember 2023. RUPS emiten dengan saham GOTO tersebut telah berlangsung pada Jumat (30/6) pagi.

Sebagaimana diungkapkan dalam prospektus IPO perseroan, GoTo telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan penawaran internasional atau saham ganda (dual listing)  bulan Desember 2021.

Hal itu dengan cara penambahan modal tanpa memberikan HMETD sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dan diterima menteri yang berwenang pada saat akan dilakukan penambahan modal atau sebanyak-banyaknya sebesar 118,43 miliar Saham Seri A.

Selanjutnya pemegang saham juga telah memberikan pendelegasian wewenang kepada dewan komisaris untuk menyetujui penerbitan saham untuk keperluan IPO internasional.

Selanjutnya, dalam RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 2022, perseroan memperoleh persetujuan untuk memperbaharui pelimpahan wewenang kepada dewan komisaris yang berlaku sampai dengan tanggal 28 Juni 2023.

Namun mengingat pelaksanaan IPO internasional tersebut masih tergantung pada kondisi pasar global dan berbagai faktor, dengan merujuk pada Pasal 41 ayat (2) UUPT, perseroan kembali meminta persetujuan dari pemegang saham untuk memperbaharui pendelegasian wewenang tersebut pada RUPS pagi ini.

GoTo sebelumnya resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022 dengan kode saham GOTO. Dalam konferensi pers usai pencatatan perdana saham GOTO di BEI, Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Andre Soelistyo kala itu mengatakan bahwa perseroan selalu mempunyai rencana untuk dual listing.

"Apa yang kami lakukan adalah terus untuk melakukan preparasi terhadap compliance dan juga proses persiapan, waktunya kapan masih belum final. Obviously kami juga melihat pergerakan pasar di market-market tersebut. Tapi pada intinya persiapan terus dilakukan Dan mungkin pada saat suatu momentum yang tepat, kami akan eksekusi,” katanya pada pencatatan saham perdana GOTO di BEI.

GoTo memang sejak awal berencana mencatatkan dual listing di bursa luar negeri. Dalam prospektus yang diterbitkan perusahaan, GoTo berencana mencatatkan saham di New York Stock Exchange (NYSE), National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ), Hong Kong Stock Exchange (HKSE), Singapore Stock Exchange (SGX) atau London Stock Exchange (LSE).

Namun rencana tersebut sempat diurungkan karena perseroan ingin memperbaiki kinerja keuangan terlebih dahulu. Adapun manajemen GOTO yakin akan mencapai  penyesuaian EBITDA positif akhir tahun ini atau lebih cepat dari kuartal I 2024.

EBITDA atau earning before interest, taxes, depreciation, and amortization adalah pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Ini merupakan salah satu alat ukur yang dipergunakan untuk melihat performa keuangan perusahaan.

Terkait kinerja, GoTo membukukan kerugian bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 3,86 triliun pada kuartal I 2023. Angka itu lebih rendah 40,3% dibanding kerugian bersih kuartal I tahun lalu yang mencapai Rp 6,47 triliun.

Menurut manajemen GoTo, penyusutan kerugian mereka didukung oleh pertumbuhan pendapatan, serta penurunan insentif dan biaya pemasaran produk.

Pada kuartal I 2023 GoTo meraih pendapatan bersih Rp 3,3 triliun, tumbuh sekitar 123% dibanding kuartal I 2022 yang nilainya Rp 1,49 triliun. "Perseroan terus meningkatkan monetisasi dan menerapkan penghematan beban usaha secara menyeluruh," kata manajemen GoTo dalam siaran persnya, Kamis (27/4).

Selama kuartal pertama tahun 2023, jumlah konsumen profitable tetap stabil dan mencapai lebih dari 70% total konsumen. Selain itu, konsumen bertransaksi lebih sering dengan gross transaction value (GTV) per konsumen profitable yang terus tumbuh secara kuartalan dan menyumbang lebih dari 70% total GTV Grup pada kuartal pertama 2023.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, nilai transaksi bruto atau GTV GoTo paling banyak berasal dari unit bisnis financial technology (GoTo Financial), yakni Rp 91,5 triliun. Sementara, nilai GTV dari e-commerce (Tokopedia) mencapai Rp 62,8 triliun, dan GTV segmen on-demand services (Gojek) Rp 13,7 triliun.

"Unit bisnis financial technology menunjukkan kemajuan pesat menuju profitabilitas, dengan tetap mempertahankan pertumbuhan, seiring dengan terus meningkatnya nilai transaksi rata-rata per pelanggan GoPay," kata manajemen GoTo.

Sementara itu harga saham GOTO ditutup di Rp 110 pada perdagangan terakhir di pekan ini. Harga tersebut merupakan level terendah untuk periode Juni 2023. Sedangkan level penutupan tertinggi saham GOTO berada di harga Rp 127 pada 9 Juni 2023.

Untuk tahun ini harga saham GOTO tertingginya sempat berada di Rp 147 per lembar. Harga tersebut dicapai setelah diumumkan perombakan manajemen dengan mengusulkan Patrick Walujo sebagai direktur utama GoTo pada 31 Mei 2023. Adapun saat IPO harga saham GOTO diperdagangkan di Rp 338 per lembar.