Bos Kimia Farma Ungkap Kabar Terbaru Soal Rencana IPO Anak Usaha

Dok. Kimia Farma
Ilustrasi, produk PT Kimia Farma Tbk.
Penulis: Syahrizal Sidik
11/8/2023, 14.43 WIB

Emiten farmasi BUMN, PT Kimia Farma Tbk (KAEF), berencana mengantarkan anak usahanya yang bergerak di bisnis ritel farmasi untuk melakukan aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO.

Direktur Utama KAEF, David Utama, menuturkan opsi penawaran umum perdana saham sangat terbuka bagi segmen bisnis ritel farmasi, mulai dari apotek, klinik, hingga bisnis laboratorium klinik. Sebelumnya, PT Kimia Farma (KFA) apotek termasuk salah satu yang digadang-gadang berpotensi IPO lebih dahulu.

"Semua opsi tentunya terbuka," kata David, dalam kunjungannya ke Redaksi Katadata, Kamis kemarin (10/8).

Apalagi, kata David, Kimia Farma kini mengelola sebanyak 1.424 apotik. "Sehingga potensi untuk di IPO-kan tentu ada," ucapnya.

Selain mengelola jaringan ritel farmasi, ekosistem bisnis KAEF dimulai dari hulu hingga ke hilir. Di hulu, perusahaan saat ini memiliki 10 pabrik farmasi. Perusahaan juga memiliki bisnis distribusi dan perdagangan dari pabrik kimia Farma dan saat ini disalurkan kepada sekitar 48 pedagang besar farmasi.

Sedangkan dari sisi hilir, perusahaan memiliki PT Kimia Farma Diagnostika yang bergerak dalam jasa layanan laboratorium klinik dan klinik kesehatan, anak usaha dari PT Kimia Farma Apotek. Bahkan, ada rencana perusahaan yang saat ini sudah mengelola 400 unit klinik memisahkan khusus layanan dokter gigi.

"Saya bisa mengatakan, Kimia Farma saat ini perusahaan healthcare terintegrasi yang terbesar di Indonesia," ujarnya.

Halaman: