RUPSLB Wijaya Karya Setujui 8 Strategi Restrukturisasi Keuangan

wika.co.id
Ilustrasi salah seorang pegawai Wika Beton, anak usah WIKA tengah bekerja. WIKA telah mendapat persetujuan pemegang saham menjalankan 8 strategi penyehatan keuangan.
20/10/2023, 13.19 WIB

Emiten konstruksi milik BUMN, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menjalankan strategi restrukturisasi demi penyehatan kondisi keuangan perseroan.

“Saat ini PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sedang dalam upaya restrukturisasi untuk penyehatan kondisi keuangan,” demikian tulis Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (20/10).

Dalam rencana restrukturisasi tersebut, perseroan mengusulkan 8 metode yang akan ditempuh. Pertama, WIKA akan melakukan restrukturisasi keuangan hal ini demi mendapatkan keringanan pembayaran pokok dan/atau bunga dalam rangkamengurangi tekanan kas baik jangka pendek maupun menengah. Hal itu melalui penandatanganan perjanjian restrukturisasi dengan seluruh kreditur perseroan termasuk dokumen jaminan apabila diperlukan.

Kedua, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko dengan cara memperbaiki prosedur dan model operasi untuk memastikan adanya proses check & balance dalam setiap aktivitas. Aktivitas tersebut terdiri dari:

  1. Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis real-time online
  2. Perbaikan mekanisme four eyes dalam akuisisi proyek dan dalam monitoring progres proyek
  3. Pembuatan dashboard keuangan dan Digital Control Tower, dan
  4. Digitalisasi proses-proses penting dalam Perseroan

Ketiga, percepatan penagihan piutang yang bermasalah dengan membentuk unit khusus penagihan piutang dan menjalankan proses klaim baik melalui negosiasi bilateral, mediasi lembaga yang berwenang maupun litigasi melalui pengadilan dan/atau badan arbitrase domestik maupun internasional.

Keempat, melalui asset recycling atau divestasi atas aset-aset non-core perseroan dalam rangka mendapatkan dana tunai untuk perkuatan permodalan perseroan.

Kelima, memperbaiki portofolio orderbook dengan berfokus kepada proyek-proyek yang memiliki pembayaran monthly progres. Hal ini bertujuan mengurangi defisit kas dan kebutuhan modal kerja. 

Keenam, WIKA menurunkan operating expense sebesar minimal 25% dalam jangka panjang jika dibandingkan tanpa inisiatif. Implementasinya dengan menerapkan manning dalam kepegawaian berbasis enterprise resource planning (ERP). Selain itu, perseroan akan reorganisasi menyesuaikan dengan fokus bisnis perusahaan dan lean construction.

Ketujuh, melalui restrukturisasi dan/atau penurunan pinjaman supply chain financing sebagai bagian dari restrukturisasi pinjaman perbankan dan/atau lembaga keuangan secara keseluruhan.

Terakhir, penguatan struktur permodalan melalui rights issue atau penerbitan saham baru melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Sebagaimana diketahui, sampai dengan Juni 2023, perusahaan masih membukukan kerugian Rp 1,88 triliun, kerugian tersebut naik signifikan dibanding periode semester pertama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 13,32 miliar. Perusahaan merugi meskipun mampu meraup kenaikan pendapatan 28% menjadi Rp 9,25 triliun. 

Jumat ini, saham WIKA terpantau diperdagangkan di kisaran Rp 386 sampai dengan Rp 398 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 3,50 triliun. Sejak awal tahun ini, saham WIKA sudah ambles lebih dari 51%. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila