Emiten distributor bahan bakar minyak, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,71 triliun pada kuartal ketiga 2023. Laba perusahaan naik 9,35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,56 triliun.
Melansir laporan keuangannya, pendapatan perusahaan justru turun 13,4% menjadi Rp 29,76 triliun pada sembilan bulan tahun 2023, dari sebelumnya Rp 34,37 triliun.
Direktur Utama AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengatakan bisnis perdagangan dan distribusi produk bahan bakar ke pelanggan B2B dan SPBU retail terus memberikan pertumbuhan yang sehat dengan permintaan bio solar, bensin meningkat sepanjang tahun.
Lalu penjualan bahan kimia dasar yang merupakan bahan baku ke berbagai industri termasuk smelter, rayon, industri kimia mencatat pertumbuhan meskipun harga jual rata-rata lebih rendah karena harga yang lebih rendah secara global.
"Strategi manajemen risiko perusahaan yang efektif memungkinkannya untuk mengelola pergerakan harga secara efektif yang memungkinkannya untuk meningkatkan margin bruto," kata Haryanto dalam keterangan resminya, Rabu (25/10).
Selain itu dia mengatakan, kawasan Ekonomi Khusus JIIPE di Gresik Jawa Timur, terus menarik investasi yang signifikan dengan penandatanganan perjanjian jual beli, komitmen untuk penjualan tanah kepada perusahaan internasional yang mendirikan pabrik industri besar di Indonesia.
"Kami berharap penjualan tanah akan meningkat di tahun-tahun mendatang sementara kami telah membangun basis yang kuat untuk menghasilkan pendapatan berulang yang signifikan," tuturnya
Raihan pendapatan berasal bahan bakar minyak (BBM) dari pihak ketiga Rp 22,98 triliun pada kuartal tiga 2023. Pendapatan turun 14,4% dari sebelumnya Rp 26,85 triliun. Sementara dari pihak berelasi, perusahaan menorehkan pendapatan Rp 1,17 miliar dari sebelumnya Rp 832,36 juta.
Sementara pendapatan dari kimia dasar dan lainnya Rp 4,93 triliun hingga September 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,24 triliun. Sehingga sub total dari perdagangan dan distribusi BBM yaitu Rp 27,91 triliun dari sebelum yaitu Rp 33,1 triliun.
Beban pokok penjualan dan pendapatan AKR Corporindo yaitu Rp 27,1 triliun hingga September 2023. Bebannya turun 14,92% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 31,86 triliun. Di samping itu, AKR Corporindo mencatatkan beban usaha Rp 709,34 miliar turun 9,66% dari sebelumnya Rp 785,22 miliar.
Jumlah ekuitas perseroan Rp 13,1 triliun, naik 0,39% dari Desember 2022 Rp 13,15 triliun. Sementara liabilitas perseroan Rp 15,7 triliun, turun 6,2% dari Desember 2022 Rp 14,03 triliun.
Adapun, aset perusahaan tercatat Rp 28,8 triliun hingga September 2023, aset perusahaan turun 5,95%. Pada Desember 2022 aset AKRA tercatat Rp 27,18 triliun.