IPO di Hong Kong Oversubscribed, J&T Berpotensi Raup Dana Rp 8,3 T

jet.co.id
J&T Global Express akan menggunakan dana IPO untuk ekspansi bisnis, antara lain untuk menjangkau pasar baru dan memperluas jaringan logistik.
Penulis: Hari Widowati
26/10/2023, 11.47 WIB

Manajemen J&T Global Express Limited mengumumkan penawaran saham perdana perusahaan (initial public offering/IPO) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed). Perusahaan berpotensi meraup dana segar HK$ 3.527,9 juta hingga HK$ 4.095,1 juta atau sekitar Rp 7,18 triliun-Rp 8,34 triliun.

Dalam IPO ini, perusahaan menawarkan 326.550.220 saham dengan harga HK$ 12 per saham. Penawaran ini terbagi menjadi 32.655.200 saham untuk penawaran umum di Hong Kong dan 293.895.200 saham untuk penawaran internasional. J&T Global akan mencatatkan sahamnya di papan utama Bursa Hong Kong pada Jumat, 27 Oktober 2023. 

Manajemen J&T Global Express mengungkapkan penawaran sahamnya di Hong Kong yang ditutup pada 19 Oktober 2023 pukul 12:00 waktu setempat oversubscribed sebanyak 1,36 kali dari jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 32.655.200 saham. "Ada 10.887 aplikasi yang masuk melalui White Form HK e-IPO dan layanan CCASS EIPO dengan total 44.357.200 saham," tulis manajemen J&T dalam keterbukaan informasi di Bursa Hong Kong, Kamis (26/10).

Kelebihan permintaan saham J&T untuk penawaran di Hong Kong ini tidak mewakili 15 kali atau kurang dari jumlah total saham penawaran yang tersedia dalam penawaran umum di Hong Kong. Dengan demikian, tidak ada saham penawaran internasional yang direalokasikan untuk penawaran umum di Hong Kong.

Manajemen J&T menyebut jumlah akhir saham penawaran yang dialokasikan untuk pasar Hong Kong adalah 32.655.200 saham Kelas B, yang mewakili sekitar 10% dari jumlah saham penawaran yang tersedia (sebelum opsi penjatahan lebih).

Sementara itu, penawaran saham J&T untuk investor internasional mengalami kelebihan permintaan sebanyak 1,91 kali dari total jumlah saham penawaran yang tersedia untuk penawaran internasional. "Sebanyak 560.639.540 saham penawaran dalam penawaran internasional, termasuk pemesanan oleh investor utama," tulis manajemen J&T.

Jumlah akhir dari penawaran internasional adalah 293.895.200 saham Kelas B, yang mewakili sekitar 90% dari jumlah total penawaran saham yang tersedia di bawah penawaran global sebelum opsi penjatahan lebih. "Telah terjadi kelebihan alokasi sebesar 48.982.400 saham dalam penawaran internasional," kata manajemen J&T.

Opsi Penjatahan Lebih 

Perseroan menyatakan hasil bersih dari penawaran global yang akan diterima oleh J&T setelah dikurangi dengan komisi-komisi penjaminan emisi dan biaya-biaya lainnya diperkirakan sebesar HK$ 3.527,9 juta atau sekitar Rp 7,18 triliun. Hal ini berdasarkan asumsi opsi penjatahan lebih tidak dilaksanakan.

"Jika opsi penjatahan lebih dilaksanakan seluruhnya, Perseroan akan menerima tambahan dana bersih sebesar HK$ 567.2 juta atau sekitar Rp 1,15 triliun untuk 48.982.400 saham Kelas B tambahan yang akan diterbitkan dan dialokasikan pada saat opsi penjatahan lebih," kata manajemen perusahaan logistik global yang didirikan oleh Jet Lee itu.

Berdasarkan prospektus saham, J&T Global Express akan menggunakan dana IPO untuk ekspansi bisnis, antara lain untuk menjangkau pasar baru, memperluas jaringan logistik, meningkatkan kapasitas dan kemampuan gudang internal, serta meningkatkan infrastruktur. Dalam penawaran saham ini, J&T diprediksi memiliki kapitalisasi pasar senilai HK$ 105,75 miliar atau sekitar US$ 13,5 miliar.

J&T Global Express menunjuk Morgan Stanley, Bank of America Securities, dan CICC sebagai joint sponsors, joint sponsor-overall coordinators, joint global coordinators, joint bookrunners, dan joint lead managers dalam IPO ini. Sementara itu, UBS menjadi koordinator dan penasihat keuangan dalam IPO ini.