Anggota properti Sinar Mas Land, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) laporkan pendapatan usaha sebesar Rp 7,31 triliun atau tumbuh 2,28% dibandingkan tahun lalu Rp 7,14 triliun. Sementara BSDE meraup laba bersih sebanyak 92,64% menjadi Rp 1,77 triliun dari pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp 918,31 miliar.
Direktur Bumi Serpong Damai, Herman Wijaya menyebut pencapaian tersebut disebabkan produk properti diminati konsumen, sebab pasar baru pulih dari pandemi Covid-19.
“Kami optimis dapat melanjutkan momentum positif ini hingga akhir tahun," ungkap Hermawan dalam rilis resmi pada Senin (30/10).
Sementara itu, kontribusi terbesar bagi pendapatan usaha ditopang dari segmen penjualan tanah, bangunan, dan strata title yang mencapai 82,57% dari total pendapatan yakni Rp 6,03 triliun. Segmen tersebut tumbuh 8,15% jika dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 5,58 triliun. Penjualan tanah dan strata title tercatat juga tumbuh paling agresif mencapai 54,64% dari Rp 553,55 miliar menjadi Rp 855,99 miliar pada kuartal tiga.
Tak hanya itu, segmen kedua yakni sewa yang menyumbang 9,46% setara Rp 691,05 miliar. Segmen ini tumbuh moderat sekitar 3,67% dibandingkan tahun lalu Rp 666,60 miliar. Sedangkan kontributor terbesar ketiga berasal dari segmen pengelola gedung yang membukukan pendapatan sebanyak Rp 272,39 miliar atau 3,73% terhadap pendapatan.
Solidnya pertumbuhan segmen usaha yang menopang pendapatan usaha yang disertai penurunan beban pokok penjualan sebanyak 0,55% dari Rp 2,66 triliun pada 2022 menjadi Rp 2,64 triliun pada triwulan tiga 2023. Hal tersebut membuat posisi laba kotor tumbuh 3,82% menjadi Rp 4,66 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 4,49 triliun.
Usai dikurangi nilai beban, laba usaha masih mencatatkan kinerja positif Rp 2,27 triliun atau tumbuh 4,62% pada akhir September 2023. Posisi laba sebelum pajak melonjak 96,20% menjadi Rp 2,01 triliun dibandingkan pencapaian tahun lalu Rp 1,02 triliun.
Hal tersebut ditopang dari pertumbuhan pendapatan bunga dan investasi yang tumbuh solid 42,75% menjadi Rp 356,05 miliar dan pendapatan dividen yang tumbuh 51,01% menjadi Rp 4,96 miliar.
Hermawan mengatakan, BSDE yang bergerak di sektor properti menyambut baik rencana pemerintah untuk kembali memberikan insentif. Kebijakan relaksasi berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang akan ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah di bawah Rp 2 miliar. Selain itu, subsidi biaya administrasi sebesar Rp 4 juta untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah.
Ia menegaskan pemerintah akan memberikan PPN yang ditanggung penuh hingga bulan 2024 dan sebesar 50% hingga akhir tahun 2024. Gabungan dari insentif pemerintah ini bersama dengan strategi pemasaran nasional yang sedang dijalankan. Hal ini akan menjadi aset yang positif dalam mendukung pertumbuhan bisnis kami yang berkelanjutan.
Hingga September 2023, aset real estat yang dimiliki oleh BSDE mencapai nilai sekitar Rp 13,66 triliun. Aset ini terdiri dari tanah dan bangunan yang siap dijual senilai Rp 4,28 triliun, bangunan yang sedang dalam tahap konstruksi senilai Rp 2,18 triliun, tanah yang sedang dalam tahap pengembangan senilai Rp 7,20 triliun.
Tak hanya itu, persediaan hotel dan aset lainnya juga mencapai Rp 1,06 miliar. Mayoritas dari aset ini terletak di BSD City, yang merupakan proyek unggulan Sinar Mas Land di Indonesia.