PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membidik sejumlah sektor untuk menggenjot laju kredit, seperti di pemerintahan, industri makanan dan minuman, serta telekomunikasi. Lalu energi dan air, jasa kesehatan, serta industri pengolahan terkait program hilirisasi minerba.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, dalam melakukan ekspansi kredit bank Mandiri melakukan prinsip kehati-hatian dengan mengarahkan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor yang tergolong prospektif.
"Sebagai pedoman dalam melakukan ekspansi kredit Bank Mandiri juga sudah memiliki alat seperti loan portfolio guideline, untuk secara analitik mengidentifikasi sektor-sektor industri yang prospektif," kata Sigit dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal tiga 2023, Senin (30/10).
Emiten bank pelat merah ini memperkirakan kredit bisa tumbuh 10% sampai 12% secara tahunan. Sigit memproyeksikan pertumbuhan kredit akan merata baik di segmen wholesale ataupun ritel hingga akhir tahun 2023.
Penyaluran kredit Bank Mandiri yang tumbuh akan dijaga dengan memperhatikan dan melihat pipeline dari calon-calon debitur yang masih akan terus diproses sampai dengan akhir tahun ini.
Adapun Bank Mandiri mencatatkan KUR mencapai Rp 60,59 triliun sampai dengan September 2023. Selain itu Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.315,9 triliun pada September 2023 dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp 1.167,5 triliun atau tumbuh 12,71% secara tahunan.
“Bank Mandiri terus berfokus dalam peningkatan pelayanan. Terutama dengan mendorong sektor yang prospektif di setiap wilayah,” Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Kredit Bank Mandiri membukukan pertumbuhan positif di seluruh segmen. Terutama dari penyaluran kredit di segmen komersial yang naik signifikan sebesar 18,55% secara tahunan menjadi Rp 222,3 triliun di akhir kuartal tiga 2023. Serta kredit segmen small medium enterprise yang mencapai Rp 74,16 triliun atau naik 11,73% dari tahun periode yang sama tahun lalu.