PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melalui anak usahanya, Global Prime Capital Pte. Ltd (GCP) berencana melaksanakan penawaran tender (tender offer). Penawaran tender itu untuk membeli kembali (buyback) sebagian atau seluruh obligasi senior (senior notes) bernilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,66 triliun.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BSDE menyatakan obligasi yang akan dibeli kembali itu memiliki bunga 5,95% per tahun dan akan jatuh tempo pada 2025. Surat utang tersebut diterbitkan oleh GPC serta dijamin oleh perseroan dan beberapa entitas anak perseroan.
Pada 3 November, perusahaan melalui GPC telah menyelesaikan tender offer atas surat utang 2025 dengan jumlah pokok agregat sebesar US$211,08 juta atau senilai Rp 3,28 triliun. Nilai surat utang yang dibeli kembali itu setara dengan 70,36% dari jumlah pokok surat utang 2025.
Setelah penyelesaian tender offer, jumlah pokok agregat tersisa sebesar US$88,91 juta atau Rp 1,38 triliun dari nilai pokok surat utang yang masih akan tetap berlangsung sampai dengan tanggal jatuh tempo.
"Sesuai jadwal yang telah ditentukan, perseroan melalui GPC akan menyelesaikan hasil tender offer pada 8 November 2023," kata Direktur BSDE Hermawan Wijaya dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (7/11).
Hermawan menjelaskan tender offer tersebut akan berdampak positif pada neraca keuangan perusahaan. Selain itu, buyback tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan hingga kelangsungan usaha perseroan dan entitas anak.
Pada laporan keuangan kuartal III 2023, emiten pengembang properti Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan laba bersih sebesar Rp1,77 triliun. Nilai laba bersih ini meningkat 92,64% secara tahunan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023 yang belum diaudit, kenaikan laba bersih didorong pendapatan usaha BSDE yang naik 2,28% year-on-year (YoY) menjadi Rp7,3 triliun.
Kontribusi terbesar pendapatan usaha perseroan bersumber dari segmen penjualan tanah, bangunan, dan strata title yang mencapai 82,57% dari total pendapatan, yakni Rp6,03 triliun.
Realisasi penjualan di segmen tersebut juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,15% dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu, yakni Rp5,58 triliun.