Sebelumnya, Waskita telah mengerjakan pekerjaan Paket 5 Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban pada Desember 2022 lalu dengan nilai kontrak Rp3,7 triliun. Proyek ini dikerjakan dengan joint venture (TWWHA), yaitu TOA 60% (Jepang), Waskita 16%, Wakachiku 10% (Jepang), HK 8%, Abipraya 6%.
Pelabuhan Patimban digadang-gadang oleh pemerintah sebagai pelabuhan strategis untuk masa depan. Pasalnya, pelabuhan tersebut mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya.
Di sisi lain, Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru.
Selain itu, Pelabuhan Patimban akan terkoneksi dengan jalan tol sehingga dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa.
Sebagai dukungan pembangunan konektivitas infrastruktur ini, telah dilakukannya seremoni penandatanganan kontrak kerja Patimban Access Toll Road Construction Project Package 1, 2 dan 3 yang dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada 10 November 2023.
“Akses Tol Patimban ini sangat ditunggu dan sangat menentukan keberhasilan Pelabuhan Patimban dalam kegiatan ekspor impornya. Saya berpesan kepada rekan-rekan untuk bisa melaksanakan ini tepat waktu dan dengan kualitas yang baik,” kata Menteri Basuki.