Direktur BCA Beberkan Faktor yang Buat Dividen BBCA Terus Meningkat

Dok. BCA
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (tengah) bersama Direktur BCA Subur Tan (kedua kanan), Direktur BCA Rudy Susanto (kedua kiri), Direktur BCA Santoso (paling kanan), Direktur BCA Vera Eve Lim (ketiga kiri), dan Direktur BCA John Kosasih (paling kiri), menghadiri paparan kinerja PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di triwulan III 2023.
29/11/2023, 13.58 WIB

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA akan membayarkan dividen interim kepada para pemegang sahamnya senilai Rp 42,50 per lembar atau setara dengan Rp 5,23 triliun pada 20 Desember 2023. Dividen  tersebut meningkat 21,4% dibandingkan akhir tahun sebelumnya Rp 35 per saham.

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menyampaikan, kenaikan besaran dividen sejalan dengan pertumbuhan kredit. Dengan demikian, ia memastikan dividen per saham akan tumbuh beriringan dengan laju kredit.  

“Dividen per share selalu bertumbuh untuk BCA. Makanya untuk manajemen kami selalu menjaga kinerja yang baik,” kata Vera dalam Public Expose Live 2023, Rabu (29/11). 

Tahun ini BCA menargetkan pertumbuhan kredit di rentang 10%-12% secara tahunan. Di mana sampai dengan September 2023 kredit BCA sudah tumbuh 12,3% secara tahunan. Bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit industri perbankan yang hanya 8,96%.

"Kami bersyukur kualitas kredit terdampak juga lebih rendah dari rata-rata industri dan membaik dengan cepat, ini tentu mempengaruhi kinerja. Itulah sebabnya kami bisa menjaga dividend per share selalu meningkat. Kami harapkan payout ratio juga improving dari tahun ke tahun," kata Vera.

Terkait besaran dividen, Vera menyebutkan, nilainya memang lebih besar dibandingkan sebelum Covid. Dividen BCA untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 205, lebih tinggi dari dividen 2018 yang Rp 68 per saham. Hal ini menunjukkan compounded annual growth rate (CAGR) dalam empat tahun mencapai 32%.  "Dari 2018 sampai sekarang, lumayan investasi di mana dapat 32%?," ucap Vera.

Di sisi return on equity (ROE) BCA juga terus mengalami peningkatan yang positif. Per September 2023 ROE di level 23,5%, meningkat dibandingkan tahun 2019 sebelum Covid-19 di level 18%.

"Artinya apa? Setiap Rp 1 yang ditanamkan ke BCA itu mendapat return 23,5% untuk sembilan bulan. Mau cari di mana? Deposito itu kecil, kalau ini konsisten. Anda bisa pilah-pilah karena tidak semua taruh di satu keranjang investasi ya," ucap Vera.

Secara data kinerja keuangan, BCA mencatatkan pertumbuhan laba bersih 25,8% secara tahunan, mencapai Rp 36,4 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2023. Naiknya laba didorong pertumbuhan oleh pertumbuhan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa BCA turut membukukan peningkatan total kredit sebesar 12,3% secara tahunan per September 2023. 

“Solidnya peningkatan kredit salah satunya didorong oleh pelaksanaan BCA Expo 2023 di kuartal tiga tahun ini, melanjutkan kesuksesan BCA Expoversary 2023 pada Februari lalu," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (19/10).

Jahja menyebutkan permintaan kredit konsumer saat ini masih solid. Hal ini tercermin dari pelaksanaan dua kali pameran di tahun ini yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp 46 triliun, atau meningkat lebih dari 50% dibandingkan capaian tahun 2022.

Dalam paparannya, kredit BCA tumbuh dua digit hampir di seluruh segmen per September 2023. Kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu naik 16,4% secara tahunan menjadi Rp 104,8 triliun.

Sementara itu, kredit korporasi tumbuh 12,2% mencapai Rp 343,5 triliun, dan kredit komersial naik 6,5% mencapai Rp 121,0 triliun. Di segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 11,5% menjadi Rp 117,9 triliun, dan KKB naik 22,1% menjadi Rp 53,5 triliun. 

Lalu saldo penyaluran kartu kredit dan pinjaman individu juga tumbuh 15,3% menjadi Rp 15 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,4% menjadi Rp 189,6 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,3% menjadi Rp 766,1 triliun.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila